Untuk libur tidak bisa ditentukan ingin hari Sabtu atau Minggu libur. Kemudian untuk jam kerja juga tidak seperti orang kerja kebanyakan yang berangkat pagi pulang sore.
“Jadi kita itu pada dasarnya pelayanan, jadi harus siap. Misalnya kurang sopir sedangkan armadanya banyak, maka harus siap. Jadi keluarga dinomorduakan konsekuensinya,” kata sopir bus PO Raya yang enggan disebutkan namanya, kepada Kompas, Minggu (9/1/2022).
Baca juga: Curhat Jorge Martin Soal Mahalnya Biaya Jadi Pebalap Profesional
Sopir bus yang sudah sudah bergabung bersama PO Raya 10 tahun tersebut mengatakan jika untuk profesinya bukan hal yang aneh jika kemalaman mengemudi dan harus bermalam di terminal atau pool perusahaan otobus (PO) di tempat tujuannya.
Hanya saja, biasanya pihak keluarga yang kerap bertanya-tanya kapan akan pulang, terutama di hari besar seperti momen Lebaran.
“Kuncinya itu percaya antar keluarga dan saling mendukung. Saya dan istri saya biasanya menerapkan itu. Ya walaupun terkadang ada hari dimana istri bertanya kapan kita pulang, saya akan mencoba menenangkan dia,” kata sopir PO Raya itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.