JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya belum lama ini merilis kamera tilang elektronik mobil atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile.
Kamera tilang elektronik itu dipasang pada mobil patroli petugas kepolisian untuk merekam pelanggar lalu lintas. Beberapa pelanggaran yang bisa dijerat ETLE Mobile antara lain tidak menggunakan helm, melawan arus, dan melanggar aturan ganjil genap.
Sayangnya, ETLE Mobile ini belum bisa menangkap pelanggar dengan jenis kendaraan truk overdimension dan overload (ODOL), yang belakangan ini semakin mengkhawatirkan keberadaannya.
Baca juga: PO Haryanto Langsung Rilis 2 Bus Baru Usai Rian Mahendra Keluar
Meski begitu, Polda Metro Jaya bersama Dinas Perhubungan (Dishub) tengah berdiskusi untuk mengembangkan ETLE mobile agar bisa menangkap pelanggar kendaraan truk ODOL.
“ODOL sedang kita diskusikan, kita kembangkan dengan dinas perhubungan. Kalau memang sudah ‘oke’ tak menutup kemungkinan akan segera ke arah sana. Tapi, untuk sekarang ODOL masih tilang manual,” ucap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman, saat ditemui Kompas.com, di wilayah Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, keberadaan truk ODOL cukup meresahkan pengguna jalan lain. Pasalnya, truk berdimensi besar ini kerap mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain, bahkan tidak jarang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.
Bahkan, menurut catatan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, negara mengalami kerugian sebesar Rp 1 triliun per tahun karena harus memperbaiki permukaan jalan tersebut. Padahal, pihak pemerintah sudah melakukan imbauan kepada pelaku bisnis untuk menghentikan tindak terkait.
Baca juga: Besok, 25 Ruas Jalan di Jakarta Tetap Berlaku Ganjil Genap
Tak hanya itu, kendaraan ODOL juga berkontribusi terhadap angka kecelakaan di Indonesia sebanyak 17 persen. Tercatat jumlah korban kecelakaan meninggal dunia karena ODOL pada 2021, meningkat 117 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.