Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Benar Mengerem Mobil Transmisi Matik di Turunan

Kompas.com - 24/12/2022, 16:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS com - Liburan Natal dan Tahun Baru, diprediksi banyak wisatawan yang akan berlibur ke daerah-daerah dataran tinggi atau pantai yang melewati medan jalan ekstrem. 

Kontur jalan tanjakan dan turunan perlu skill pengemudi dan kendaraan yang dipastikan benar-benar siap. 

Teknik berkendara yang aman saat melintas di turunan pun sangat penting untuk diperhatikan. Khusus pengguna mobil matik, risiko terjadinya rem overheat atau vapor lock bertambah besar jika tak di imbangi engine brake. 

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, pengereman mobil matik yang aman, nantinya disesuaikan kebutuhan. Rem secukupnya menghindari beban berlebihan yang berbahaya. 

"Saat melewati turunan curam, rem diberikan jeda waktu sepersekian detik. Transmisi matik dipindahkan ke gigi rendah untuk mengurangi beban berat, menghasilkan energi dorong untuk menahan mobil. Dari posisi D, pindahkan ke 2, sampai terendah di L atau 1. Efek engine brake itu biar rem tak sampai overheat," ucap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (24/12/2022). 

Baca juga: Honda Modif Contest Jadi Barometer Modifikasi Motor di Indonesia

Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, engine brake mesin untuk menghentikan mobil di medan ekstrem begitu besar pengaruhnya. 

Toyota Innova Zenix Hybrid 2.0 Q HV CVT TSS Modellista.dok TAM Toyota Innova Zenix Hybrid 2.0 Q HV CVT TSS Modellista.

"Mobil matik modern dilengkapi fitur engine brake bawaan, aktif sendirinya saat mendeteksi kemiringan posisi mobil. Rem digunakan sewaktu-waktu saja, ketika mobil melaju terlalu cepat," kata Bambang. 

Risiko kasus vapor lock kemungkinan besar juga akan meningkat akibat wisatawan yang tak paham kondisi medan. 

Untuk itu, Sony menyarankan, tempat tujuan dan rute yang akan dilalui telah disusun matang. Jadi, ada alternatif darurat jika terjadi kondisi yang diluar dugaan. 

"Berwisata ke tempat A atau B, medan jalan yang dilewati harus dipahami. Bukan malah cuma ikut peta di GPS. Bisa ada opsi rute alternatif, itu kalau jalan macet, atau cuaca tak bersahabat. Keselamatan diri dan keluarga kan tetap nomor satu," tuturnya. 

Jeda waktu istirahat selama perjalanan juga sebaiknya dilakukan untuk cek kondisi kendaraan yang digunakan. 

Mekanik Auto2000 sedang melayani AutoFamily di Posko Siaga Cikampek Rest Area Km 57dok.Auto2000 Mekanik Auto2000 sedang melayani AutoFamily di Posko Siaga Cikampek Rest Area Km 57

Menurut Bambang, perjalanan jarak jauh yang diutamakan adalah mesin tetap prima, rem tak ada masalah, dan fitur-fitur kendaraan lainnya seperti wiper tak mengalami gangguan apapun. 

Baca juga: Cegah Microsleep Saat Perjalanan Jauh, Wajib Istirahat Tiap 3 Jam

"Di rest area cek total, jangan sampai niat berlibur gagal dan rugi karena mobil rusak. Komponen-komponen utama kan pasti berat sekali, kadang-kadang itu pemilik ceroboh dan membiarkan hal-hal kecil jadi masalah serius," terangnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com