JAKARTA, KOMPAS.com - Postur pebalap MotoGP cukup beragam. Meskipun rata-rata memiliki badan yang atletis, tapi tinggi badannya bisa berbeda-beda.
Perbedaan tinggi badan tentu akan membuat berat badan juga berbeda. Pebalap yang badannya tinggi akan memiliki badan yang lebih berat.
Salah satu pebalap tertinggi di MotoGP adalah adik Valentino Rossi, yakni Luca Marini. Pebalap Mooney VR46 tersebut memiliki tinggi 184 cm dengan berat 69 kg.
Baca juga: Bukan Cuma Bastianini, Pecco Juga Waspadai Marquez di MotoGP 2023
Sekarang ini, MotoGP memiliki regulasi berat minimum, tapi hanya untuk motor. Setiap motor MotoGP memiliki berat minimum 157 kg.
Menurut Marini, regulasi tersebut cukup aneh. Sebab, pada kelas Moto2 dan Moto3, berat minimum dihitung tidak hanya untuk motor saja. Tapi, sudah termasuk pebalapnya juga.
Berat minimum untuk kelas Moto2 adalah 217 kg. Sedangkan untuk kelas Moto3, berat minimumnya hanya 152 kg.
Marini mengatakan, pebalap yang memiliki badan lebih berat secara alami dirugikan. Menurutnya, pebalap tersebut akan menggunakan ban belakang lebih keras. Sehingga, akan memengaruhi performa saat balapan.
Baca juga: Enea Bastianini Waspadai Marquez di MotoGP 2023
"Tentunya, kami juga memiliki data yang memberi tahu Anda ketika Anda memiliki bobot lebih, Anda menggunakan ban lebih banyak, karena kami memiliki banyak kontrol (elektronik), kami memiliki banyak tenaga," kata Marini, dikutip dari Motorsport.com, Rabu (21/12/2022).
Marini menambahkan, akselerasi tidak menjadi masalah, bahkan dengan tambahan 10 kg lebih berat. Tapi, untuk membuat akselerasi yang sama, kebutuhan akan ban lebih besar, karena butuh lebih banyak energi dan tenaga.
"Jadi, masalahnya adalah karena Anda sampai di akhir balapan dengan ban yang lebih habis dan ini sulit untuk menyalip pada akhirya, di mana itu fase yang paling penting dalam balapan," kata Marini.
"Memiliki berat minimum akan membuatnya lebih adil. Ini bukan untuk mencari kekurangan para pebalap yang lebih kecil. Tidak ada yang ingin memiliki berat minimum yang besar, kami hanya ingin memberikan semua orang kemungkinan yang sama untuk bersaing untuk menang dan tidak memulai balapan dengan kekurangan," ujarnya.
Menurutnya, pebalap yang posturnya lebih kecil justru diuntungkan. Sebab, mereka bisa berlatih di gym untuk meningkatkan stamina.
Sementara pebalap yang beratnya lebih besar, jika harus mengurangi berat badan akan berdampak pada stamina yang menurun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.