Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Netralitas Karbon, Porsche Mulai Produksi Bahan Bakar Sintetis

Kompas.com - 21/12/2022, 17:02 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menuju netralitas karbon, banyak pabrikan yang mengembangkan mobil listrik. Namun, ada juga pabrikan lainnya yang mencari bahan bakar alternatif yang tidak menghasilkan emisi.

Toyota dan BMW diketahui sedang mengembangkan mesin berbahan bakar hidrogen. Namun, Porsche memilih untuk mengambil jalan yang berbeda, yakni bahan bakar sintetis alias eFuel.

Baca juga: Replika Mobil Langka Porsche 64 Berlin Rome Garapan Yumos Garage

Dikutip dari Carscoops.com, Rabu (21/12/2022), Porsche sudah memulai produksi bahan bakar sintetis di Punta Arenas, Chili. Sebagai seremoni pembukaan fasilitas tersebut, Porsche mengisi 911 miliknya dengan bahan bakar sintetis tersebut.

Fasilitas ini diperkirakan bisa menghasilkan hingga 130.000 liter eFuel per tahun. Bahan bakar ini akan digunakanuntuk proyek Porsche Mobil 1 Supercup, begitu pula di Porsche Experience Centers.

Jika proyek pertama ini berjalan lancar, Porsche akan melakukan ekspansi hingga memproduksi 55 juta liter per tahun pada tahun kelima. Fasilitas tersebut juga akan dimaksimalkan hingga bisa memproduksi 550 juta liter eFuel per tahunnya.

Baca juga: Porsche 911 Muncul di Trailer Transformers: Rise of the Beasts

Michael Steiner, Executive Board for Development and Research at Porsche AG, mengatakan, eFuel memiliki potensi yang sangat besar.

"Sekarang ini ada lebih dari 1,3 miliar kendaraan dengan mesin pembakaran internal di seluruh dunia. Banyak dari mobil tersebut yang akan berada di jalan hingga beberapa dekade ke depan, dan eFuel menawarkan para pemilik mobil ini dengan alternatif bahan bakar yang hampir netral karbon," ujar Steiner.

Bahan bakar sintetis yang dikembangkan oleh Porsche dibuat dari air dan karbon dioksida menggunakan energi angin. Sehingga, itu menjadi alasan mengapa fasilitas tersebut dibangun di Punta Arenas.

Daerah tersebut sangat berangin, dengan angin dapat berhembus hingga 270 hari dalam setahun. Sehingga, dapat menggerakkan turbin angin dalam kapasitas penuh. Selain itu, lokasinya juga berada dekat Selat Magellan, memudahkan kapal untuk mengirim bahan bakar ke belahan dunia lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau