Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Kerap Terjadi Mengantuk Memaksa Tetap Mengemudi

Kompas.com - 13/07/2022, 09:22 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat berkendara, penting bagi pengemudi untuk memperhatikan kesiapan fisik agar tidak mengganggu perjalanan.

Saat berada dalam keadaan mengantuk, masih banyak pengemudi yang memaksakan diri untuk tetap berkendara dan menyiasatinya dengan hal-hal lain, seperti mendengarkan musik, minum kopi, atau mengobrol dengan penumpang mobil.

Padajal saat keadaan sedang lelah, yamg dibutuhkan pengemudi adalah istirahat atau tidur sejenak. Memaksakan diri hanya memperbesar potensi terjadinya kecelakaan.

Baca juga: Charly Van Houten Kecelakaan di Tol Cipularang, Mobil Rusak Parah

Seperti yang terekam dalam unggahan di akun Instagram @dashcamindonesia, Selasa (12/7/2022). Diduga mengantuk, seorang pengemudi mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak satu unit mobil yang sedang parkir di pinggir jalan.

Akibatnya, mobil tersebut hilang kendali hingga terbalik di tengah jalan. Belum diketahui kondisi terkini mobil dan pengemudi serta penumpang yang ada di kabin mobil. 

Berdasarkan keterangan unggahan, kecelakaan tersebut terjadi di kawasan Graha Raya, Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Baca juga: Bos PO Haryanto Ditegur di Terminal Tirtonadi, Ini Aturan Bikin Video di Terminal

Dalam menghadapi kantuk, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan bahwa obat yang terbaik adalah tidur.

"Banyak yang bertindak menyiasati dengan ngerokok, ngobrol, ngopi, bernyanyi dan lain-lain, padahal otak sudah melemah. Cara benar menyiasati kantuk adalah harus berhenti dan tidur," ucap Sony kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.


Baca juga: Bos PO Haryanto Ditegur di Terminal Tirtonadi, Ini Aturan Bikin Video di Terminal

Sony mengingatkan bahwa pada saat mengantuk, mata pengemudi sudah tidak bisa membaca situasi lalu lintas dengan baik dan tidak bisa merespon situasi lingkungan dengan baik.

"Perilakunya loss, ketika mengemudi ya hanya lurus tanpa kontrol, dan berhenti ketika sudah menabrak obyek di depan atau samping kiri kanannya," ucap Sony.

Baik berkendara jarak jauh maupun dekat, pengemudi harus memperhatikan kesiapan diri khususnya secara fisik sehingga bisa mengemudi dengan baik. Saat kelelahan atau mengantuk, sebaiknya segera menepi dan istirahat sejenak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com