SEMARANG,KOMPAS.com - Mengemudi mobil saat hujan sangat berbeda. Visibilitas berkendara berkurang drastis dan wiper memiliki peran yang penting.
Bagi pemilik mobil, jangan abaikan soal perawatan wiper. Bila komponen karet sudah rusak, pantang untuk digunakan terutama saat musim hujan.
Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan patokan untuk mengganti karet wiper, salah satunya ketika sudah muncul suara berdecit, ada bekas air di kaca, dan gerakkan yang tidak normal.
Telat mengganti atau membiarkan karet yang getas sangat berisiko. Kaca bisa buram, baret, dan bekas kerusakan tersebut sulit dihilangkan.
"Karet wiper getas menyebabkan hasil pembersihan masih berbekas. Air menempel dan sulit disapu. Karet yang mengeras menyebabkan kaca buram jika digunakan," kata Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Baca juga: Apa Kabar Kelanjutan Daihatsu Ayla EV?
Lapisan kaca yang baret sangat sulit dihilangkan, bekas kerusakan bisa permanen dan solusinya hanya bisa dilakukan pergantian dengan lapisan kaca baru.
Karet wiper yang mengeras dan kendor, kerap disebabkan oleh jamur serta kerak yang tumbuh subur pada wiper.
"Biasanya mobil sering dijemur di bawah terik matahari. Elastisitas karet wiper jadi gampang sekali berubah," ucapnya.
Komponen wiper sangat sensitif terkena kotoran debu dan pasir. Terlebih jika kondisinya getas, pori-pori yang tercipta alami jadi jalan masuknya kotoran.
Sementara itu, Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, wiper sangat sensitif perubahan cuaca. Pergantian cuaca hujan, panas, dan lembab menyebabkan struktur karet gampang berubah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.