SEMARANG,KOMPAS.com - Mobil manual masih menjadi pilihan utama bagi sebagian orang karena dianggap memiliki tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih baik.
Hal tersebut bisa dimaksimalkan lagi jika menerapkan teknik eco driving yang tepat. Kuncinya adalah menyeimbangkan ritme putaran mesin dan posisi gigi transmisi.
Lantas caranya bagaimana?
Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto menjelaskan, perhitungan posisi gigi transmisi manual dan injakan pedal gas yang sesuai torsi maksimum, pengaruhnya besar untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
"Gaya mengemudi eco driving patokannya berdasarkan putaran mesin yang stabil, mobil-mobil mesin bensin bisa dapat torsi maksimum pada 2.50 -3.000 rpm. Sementara untuk diesel torsi sudah diraih sejak 1.500-2.000 rpm, tinggal menyesuaikan kecepatan dan posisi gigi yang tepat," ucap Teguh kepada Kompas.com, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Efek Buruk Mesin Motor Menggunakan Oli Palsu
Ritme injakan pedal gas pun ada aturannya, agar tingkat efisiensi jadi makin baik bisa dilakukan teknik pulse and glide. Mobil seperti dibiarkan meluncur sendiri dan injakan pedal gas baru ditambah sesuai kebutuhan jika kecepatan mulai berkurang.
Teknik tersebut menyempurnakan gaya mengemudi eco driving, hasilnya konsumsi BBM benar-benar dimaksimalkan sebaik mungkin.
"Eco driving mengutamakan penggunaan rpm rendah agar mesin bisa menyesuaikan secara mudah. Selanjutnya, jika di kombinasikan dengan teknik pulse and glide pola penggunaan bahan bakar bisa lebih terkontrol," kata dia.
Khusus medan tanjakan, ada trik yang harus diperhatikan, Teguh menyebut, kunci tetap mempertahankan tingkat penggunaan bahan bakar adalah menyiapkan momentum sejak radius tertentu.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Perawatan Mobil Manual Lebih Mudah?
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi jika sampai mobil kehilangan tenaga di tengah-tengah tanjakan.
"Sangat berbahaya jika menggunakan rasio gigi yang tidak tepat, mobil bisa mundur menabrak kendaraan lainnya. Penggunaan gigi transmisi terlalu tinggi membuat mesin kehilangan tenaga, jadi merusak rasio perhitungan efisiensi BBM yang dijaga konstan," kata dia.
Sementara itu, untuk turunan panjang teknik engine brake sangat membantu menjaga keseimbangan menahan laju kendaraan. Bahkaan jika tekniknya benar bisa mempengaruhi efisiensi bahan bakar jadi lebih baik.
"Selain mencegah risiko rem blong, engine brake yang sesuai aturan bisa membantu meningkatkan menjaga keseimbangan penggunaan bahan bakar. Mobil seperti tertahan sendirinya oleh tenaga mesin, tinggal diimbangi pengereman yang sesuai," ucapnya.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu menambahkan, konsumsi bahan bakar bisa dijaga seminimal mungkin jika memperhatikan jarak aman pengereman.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Perawatan Mobil Manual Lebih Mudah?
"Rumusnya, kendaraan harus mempunyai jarak aman sekitar 30 meter atau 15 detik. Selain keselamatan dan keamanan berkendara, aerodinamika kendaraan cenderung lebih baik, laju mobil melewati hambatan angin dari depan terbantu posisi kendaraan yang melaju di depan, jadi seperti tidak ada hambatan," ujar Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.