JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan model bus di Indonesia dari tahun 1980-an sampai sekarang cukup signifikan. Kalau zaman dulu, model bus bisa dibilang mirip-mirip setiap karoseri.
Kalau dilihat bus zaman sekarang, setiap karoseri punya ciri khas, jadi bisa dibedakan dengan mudah. Sedangkan bus tahun 1980-an, harus dicari secara detail apa saja yang membedakan antara buatan karoseri satu dan lainnya.
Lalu apa yang membuat desain bus zaman dulu mirip-mirip setiap karoserinya?
Baca juga: 2 Bus Baru Bintang Utara Putra Siap Ramaikan Lintas Sumatera
Deddy Hermawan, Development Design Karoseri New Armada mengatakan, pada periode 1980 sampai 1990, referensi desain eksterior bus biasanya melihat dari pameran bus yang ada di luar negeri.
"Biasanya dibawa oleh top manajemen pada waktu pameran bus di luar negeri lalu diterjemahkan oleh desainer karoseri. Jadi tergantung kejelian desainer tersebut mewujudkan versi Indonesia," kata Deddy kepada Kompas.com belum lama ini.
Jadi bisa dibilang saat itu desain bus Indonesia banyak menganut dari bus di Eropa, seperti Setra dan Neoplan. Tapi tentu karoseri juga mulai berinovasi, tampil berbeda dengan desain yang dikembangkan sendiri.
Baca juga: Awas Macet, Ada Penutupan Jalan Tol Jagorawi Mulai Hari Ini
"Seperti model Aeroqueen yang memakai referensi tampilan desain aerospace yakni pesawat Boeing. Desain tersebut diterima masyarakat dengan baik pada saat itu," kata Deddy.
Faktor lainnya adalah teknologi saat itu masih sederhana. Jadi ketika mau membuat desain bus yang mirip dengan yang ada di Eropa, maka jadi cukup simpel modelnya.
"Teknologi forming saat itu masih terbatas, apaladi di Indonesia. Teknologi bonding juga belum seperti sekarang, kaca masih pakai karet, belum sealer, begitu juga dengan pelat masih dilas," ucap Deddy.
Terakhir, belum berkembangnya teknologi fiberglass yang memudahkan desainer mencapai bentuk yang diinginkan. Jadi memang saat itu, bentuk bus cukup sederhana.
"Yang tidak kalah penting dan cukup memengaruhi desain bus saat itu adalah komponen lampu depan dan belakang yang cuma ada versi orisinal," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.