Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patokan Pakai Limbah Moge untuk Motor Sport 150-250cc

Kompas.com - 09/11/2022, 12:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kaki-kaki merupakan salah satu titik utama modifikasi di motor sport. Tak sedikit pemilik sepada motor memakai pelek dan ban ekstra lebar untuk meningkatkan tampilan motor.

Konsepnya sederhana, kaki-kaki kekar membuat tampilan motor jadi lebih sangar. Tak sedikit pula yang mengaplikasikan komponen copotan motor gede (moge) sebagai jalan pintas untuk menunjang penampilan.

Baca juga: Lokasi Pelayanan SIM Keliling Terdekat di Jakarta Hari Ini

Yusa Firdaus, modifikator dari bengkel 902 Garage, mengatakan, tak sedikit pemilik motor sport 150cc dan 250cc memaksakan memakai limbah moge yang membuat motor justru tidak nyaman dikendarai.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by GADO2 TAPAK LEBAR (@902.garage)

“Jadi kalau untuk part moge, saya sendiri menyarankan kalau motor 150-250cc maksimal di 600cc, karena dari segi bobot, upside down 1.000 cc itu pasti secara per dan shock itu lebih keras. Karena bobot motor sendiri lebih berat,” kata Yusa di IMOS 2022, pekan lalu.

Yusa mengatakan, konsumen dan modifikator mesti pintar memilih limbah moge terutama untuk motor sport 150cc. Sebab jika pakai lengan ayun dan pelek terlalu lebar maka posisi rantai di gir roda belakang dan mesin tidak lurus.

"Untuk motor 150cc, copotan motor 250cc biasanya diturunkan ke 150cc, itu lebih rekomendasi,” kata Yusa.

Baca juga: Kawasaki Jawab Rumor Z250 Bermesin Empat Silinder

Pun demikian untuk motor sport 250cc, menurut Yusa maksimal ialah moge 600cc, sebab jika di atas itu kurang sesuai sebab kaki-kaki terlalu kekar.

Ilustrasi pelek motorKOMPAS.com/Fathan Radityasani Ilustrasi pelek motor

“Pelek moge 1.000cc itu biasanya gir keluar banget, ketika kita masukin ke frame 250 cc, gear depan dan belakang tidak settle biasanya. Ini makanya disarankan pakai velg maksimal di 600cc, gir itu tetap tetap di jalurnya,” kata dia.

Terakhir kata Yusa ialah usahakan jangan pakai limbah moge yang terlalu lama alias jadul. Misal motor produksi 2020 jangan pakai limbah moge tahun 90-an karena secara kualitas juga sudah berkurang.

“Kalau bisa part moge jangan terlalu jadul. Alasannya ialah moge jadul berat, jadi bikin bobot tambah berat," kata Yusa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com