Uji Konsumsi BBM BMW 220i Coupe M Sport, Tembus 14,7 Kpl

JAKARTA, KOMPAS.com - BMW 220i Coupe M Sport merupakan versi paling sporty dari seluruh varian BMW Seri 2 yang di jual di Indonesia dengan format bodi coupe dua pintu. Tak heran jika mobil ini banyak digemari oleh pecinta merek otomotif asal Jerman itu.

Secara spesifik BMW 220i Coupe M Sport dibekali dengan mesin empat silinder 2.000 cc TwinPower Turbo. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 184 hp dan torsi 300 Nm ke roda belakang, yang disalurkan dengan transmisi otomatis 8-speed Shiftronic.

Redaksi pun diberi kesempatan untuk mengetes BMW 220i Coupe M Sport selama beberapa hari. Meski tentu bukan jadi perhatian utama para calon konsumen BMW, tapi pengujian termasuk menghitung berapa konsumsi bahan bakar dari BMW 220i Coupe M Sport yang dibanderol Rp 1,2 miliar ini. 

Baca juga: Mengulas Interior BMW 220i Coupe M Sport, Mewah tapi Sporty

Adapun konsumsi bahan bakar yang diukur terbagi menjadi dua, yakni dalam kota dan luar kota. Perhitungan menggunakan MID yang ada di instrument cluster dan diisi dengan bahan bakar RON 92.

Untuk konsumsi bahan bakar dalam kota, BMW 220i Coupe M Sport mendapatkan angka 8,4 Kilometer per liter (Kpl). Hasil ini didapat dengan rute dalam kota dengan jarak 60 Km. Pengetasan dilakukan di sore hari, dengan jarak tempuh 3 jam 35 menit. Kondisi jalan tentu saja mengalami kemacetan yang cukup padat, lantaran menjelang waktu pulang kerja.

Kompas.com BMW 220i Coupe M Sport

Selanjutnya, untuk konsumsi bahan bakar luar kota, mayoritas jalan yang dilewati adalah bebas hambatan. Pengetesan yang redaksi lakukan adalah perjalanan dari Jakarta-Bogor-Jakarta dengan jarak 119 Km, dengan pemakaian mode berkendara campuran antara sport dan comfort. Hasilnya, BMW 220i Coupe M Sport meraih angka 14,7 Kpl.

Bisa dibilang, hasil konsumsi BBM tersebut relatif hemat. Mengingat mobil ini menggendong mesin 2.000 cc TwinPower Turbo dan tenaga dan torsi yang dihasilkan pun cukup besar.

Baca juga: Motor Listrik Makin Murah, Menhub Bakal Lakukan Uji Kualitas

Namun tentu saja angka tersebut tidak bisa dijadikan patokan. Mengingat banyak faktor yang memengaruhi masalah konsumsi bahan bakar, mulai dari kondisi jalan, jarak tempuh, gaya berkendara, bahan bakar yang digunakan, kondisi kendaraan, beban barang yang dibawa di kabin, dan sebagainya.