JAKARTA, KOMPAS.com - Kesenyapan pada kendaraan bermotor listrik ternyata memiliki potensi bahaya yang cukup krusial saat digunakan di jalan. Sebab, membuat pengguna jalan lainnya kurang sigap atas kehadiran kendaraan terkait.
Oleh karena itu, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi ingin menjadikan suara buatan yang terdengar pengendara lain jadi standar tersendiri. Supaya meningkatkan keamanan penggunaan kendaraan listrik.
"Saya memikirkan itu, suara menjadi keharusan terutama pada sepeda motor (listrik). Karena, itu agak bahaya dan sebagainya saat digunakan di jalan," kata Budi saat ditemui di Jakarta, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Efek Samping Paksa Innova Diesel Minum Solar Murah
Ia pun mengaku bahwa telah menemui sejumlah pegiat dan produsen otomotif mengenai isu tersebut. Secara umum hasilnya, penambahan suara buatan itu sangatlah memungkinkan.
"Kita sudah lakukan dengan mereka-mereka. Saya tanya, bisa tidak dikasih suara? Bisa. Jadi katakanlah contoh Vespa suaranya Harley Davidson, bisa saja," kata Budi.
"Personally, saya juga mau motor (listrik) saya lebih macho dengan warna-warna itu," tambah dia.
Pemerintah sebenarnya sudah memiliki regulasi yang mengatur tentang suara tambahan pada kendaraan listrik untuk memenuhi aspek keselamatan saat berkendara di jalan.
Baca juga: Toyota Innova Hybrid Segera Meluncur, Stok Varian Diesel Menipis
Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pengujian Tipe Fisik Kendaraan Bermotor Dengan Tenaga Penggerak Menggunakan Motor Listrik yang diundangkan pada 16 Juni 2020
Pada Pasal 32 ayat 6 dijelaskan bahwa frekuensi tertinggi pada kendaraan listrik adalah 75 desibel, dihasilkan oleh komponen yang dipasang di kendaraan tersebut seperti speaker dan sejenisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.