JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Yamaha M1 memiliki reputasi sebagai motor yang "mudah" untuk dikendarai. Oleh karena itu Yamaha disebut cocok untuk pemula atau rookie yang terjun ke MotoGP.
Namun reputasi tersebut mulai luntur sejak 2019. Fabio Quartararo beberapa kali menyatakan bahwa saat ini dia mesti balapan dengan lebih agresif, berbeda saat pertama kali dia naik kelas ke MotoGP.
Baca juga: Merasakan Kenyamanan Subaru Forester di Perjalanan Jakarta-Bandung
Pebalap penguji Yamaha Cal Crutchlow juga menegaskan hal sama. Pebalap asal Inggris ini mengatakan, motor Yamaha semakin sulit dikendarai.
"Motor menjadi semakin sulit untuk dikendarai. Terutama milik kami dibandingkan sebelumnya. Itu sudah pasti. Saya pikir beberapa motor sekarang cukup lembut. Anda dapat melihatnya dengan beberapa pebalap lain," kata dia mengutip Motorsport-Total.com, Senin (31/10/2022).
"Anda dapat melihat mereka melewati balapan dengan cukup baik. Ini adalah pemikiran saya untuk motor masa depan. Kami perlu membuat motor lebih mudah dikendarai. Semua orang berpikir Yamaha adalah motor yang mulus. Tapi sekarang tidak lagi," kata dia.
Crutchlow sendiri pernah di Yamaha pada 2011-2013. Menurut dia saat itu motor Yamaha lebih mudah dikendalikan.
"Terakhir kali saya bisa mengendarai Yamaha dengan satu tangan. Banyak yang telah berubah dan saya tidak tahu mengapa. Tetapi sulit untuk kembali ke apa yang kami miliki," kata dia.
Baca juga: Bebek Lawas Honda Supra Fit Masih Ada, Dijual Rp 11 Jutaan
Crutchlow mengatakan, gaya berkendara M1 mesti berubah sebab motor lebih kencang.
"Saya pikir itu karena perbedaan performa. Yamaha jauh lebih agresif. Di masa lalu, Yamaha adalah motornya sejak awal," kata Crutchlow.
“Berapa banyak podium yang diraih oleh rookie atau pebalap satelit? Jika Anda melihat ke belakang selama bertahun-tahun, seringkali hanya ada satu Honda di depan dan pebalap Yamaha berbagi podium lainnya. Sekarang sebaliknya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.