SEMARANG,KOMPAS.com - Kantung udara atau airbag saat ini jadi fitur keselamatan wajib yang disematkan pada mobil-mobil baru.
Dengan sendirinya airbag akan terbuka saat sensor mendeteksi kendaraan menabrak obyek tertentu. Airbag yang mengembang bertugas melindungi pengendara dan penumpang dari fatalitas karena kecelakaan.
Dahulu, airbag hanya di letakkan pada bagian depan untuk melindungi penumpang dan pengemudi. Namun, seiring perkembangan teknologi, perlindungan maksimal juga diberikan untuk penumpang dengan menempatkan airbag khusus di bagian samping dan belakang.
Meskipun demikian, faktanya sejumlah kasus kecelakaan airbag gagal terbuka. Penumpang kendaraan yang terlibat kecelakaan tersebut pun mendapat luka serius.
Lantas mengapa hal itu terjadi?
Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, airbag bisa tidak mengembang saat kecelakaan karena sensor airbag tidak mendeteksi dua hal.
"Pertama, kecepatan kendaraan dibawah 25 kilometer per jam (kpj), airbag bisa gagal mengembang karena sensor yang ada di bumper tidak mengirimkan sinyal ke electronic control unit (ECU). Kedua, pengendara tidak menggunakan sabuk pengaman secara benar," kata Bambang kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).
Baca juga: Segway Lakukan Pendekatan Digital kepada Masyarakat
Airbag mengembang sendirinya jika mobil menerima benturan dari arah depan. Selain sensor pada bagian depan, airbag juga akan mengembang saat terjadi benturan pada pinggir depan kanan dan kiri mobil dengan radius area sekitar 30 derajat.
Perlu di ingat, mekanisme kerja airbag tersinkronisasi dengan sabuk keselamatan atau biasa disebut Suplemental Restrain System (SRS).
Kesalahan pemakaian sabuk pengaman membuat sensor airbag tidak bekerja walaupun dari arah depan menerima informasi bumper menabrak obyek pasif.
"Airbag bisa mengembang saat kedua sensor menerima informasi adanya benturan keras pada kendaraan. Meski sensor bumper mendeteksi adanya benturan, tapi sabuk keselamatan tidak dikenakan dengan benar, SRS tidak bisa berfungsi karena jika membuka airbag justru membahayakan penumpang," kata dia.
Kepala Bengkel Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana menjelaskan, airbag kendaraan bisa tidak mengembang jika posisi benturan berlawanan dengan sensor yang bertugas mengirimkan informasi adanya benturan.
Baca juga: Benar atau Tidak, APAR pada Mobil Bisa Kedaluwarsa?
"Jenis tabrakan dikategorikan beberapa macam, airbag tidak akan mengembang jika kendaraan terguling, tertabrak dari belakang, dan beberapa kasus fatal dikarenakan kendaraan menabrak objek yang lebih tinggi," ucap Andika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.