SEMARANG, KOMPAS.com - Selain bekas banjir, mobil yang pernah mengalami kecelakaan juga biasanya dipasarkan dengan harga miring alias murah.
Karena itu, bagi calon pembeli mobil bekas, jangan lekas tergiur dengan iming-iming harga murah dari pasaran yang ditawarkan sejumlah oknum.
Pemeriksaan yang dilakukan harus benar-benar detail. Khusus untuk mengetahui apakah mobil pernah mengalami kecelakaan, ada beberapa yang harus diperhatikan.
Kepala Bengkel Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, kunci memastikan unit incaran bukan bekas tabrakan atau kecelakaan yang terpenting adalah melakukan test drive.
Baca juga: Jangan Tergiur Beli Mobil Bekas Kilometer Rendah
"Saat test drive, gejala-gejala seperti handling mobil tidak nyaman, pengereman tidak akurat, dan setir yang liar bisa jadi beberapa patokan kemungkinan besar unit pernah terlibat insiden," ucap Bambang kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).
Meskipun demikian, kata dia, sebelum sesi test drive bisa diawali pemeriksaan detail masing-masing komponen.
Diawali dari pengecekan bagian-bagian yang terlihat, seperti bodi, lalu masuk ke sektor kaki-kaki, hingga mesin.
Ciri spesifik mobil bekas kecelakaan, jika benar-benar diperhatikan, banyak titik-titik perbaikan yang belum rapi, dan terlihat janggal.
Baca juga: Ini Poin Pemeriksaan Komponen Kelistrikan Mobil Bekas Banjir
"Buka kap mesin, sasis bagian depan jika pernah diperbaiki detail tulangan-tulangannya terlihat tidak rata," ujar Bambang.
"Detail las berbentuk titik dari pabrikan hilang tertutup plat baru. Sasis pernah di press dan finishing akhirnya di las ulang kemudian dilapisi dempul," katanya.
Bambang melanjutkan, jika belum yakin, pemilik bisa masuk kolong mobil. Poin pemeriksaannya adalah melihat bagian sasis bull bar.
Baca juga: Tantangan Chery Gaet Kepercayaan Pasar Indonesia
Jika belum pernah terlibat kecelakaan parah, sasis mobil seharusnya masih presisi dengan dudukan radiator atau bumper.
"Jika pernah kena (kecelakaan) sasis bullbar biasanya terlihat menjorok ke arah dalam," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.