Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Kendaraan Listrik Masih Andalkan Impor Baterai

Kompas.com - 26/09/2022, 08:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan baterai kendaraan listrik lokal kini tengah mempercepat persiapan produksi dalam negeri.

Berbagai kerjasama dengan perusahaan negara lain juga sedang dilakukan untuk memperkuat ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Namun, beberapa masih ada beberapa tantangan dalam mengembangkan perusahaan baterai kendaraan listrik lokal.

Baca juga: Bus Listrik Dinilai Belum Ideal untuk Layanan AKAP

Produsen kendaraan listrik yang ada di Indonesia itu mayoritas perusahaan baru, kecuali  Hyundai, DFSK, dan Wuling (dengan) nama besarnya. Tapi yang sekarang ramai sebagai perusahaan lokal sejak beberapa tahun lalu itu sebenarnya justru startup company atau perusahaan baru jadi,” kata Direktur Pemasaran PT Intercallin Hermawan Wijaya kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2022).


Artinya, saat ini perusahaan baterai kendaraan listrik dalam negeri mayoritas bukan perusahaan otomotif dengan skala yang sudah ada.

Maka dari itu secara proses di internal perusahaan baterai kendaraan listrik lokal belum mengerti dengan benar secara bisnis di internal dan proses pembuatan.

Alhasil, perusahaan otomotif penghasil produk kendaraan listrik yang ada di Indonesia lebih nyaman dipasok oleh pabrik dari negara asal.

Ilustrasi baterai untuk mobil elektrifikasi(SHUTTERSTOCK/ROMAN ZAIETS) Ilustrasi baterai untuk mobil elektrifikasi

“Karena jika ada sesuatu pada produknya, belum tentu perusahaan baterai kendaraan listrik lokal akan mengerti. Itu permasalahan yang tidak pernah terungkap. Sebenarnya dikerjakan di sini bisa, tapi ini cenderung ke alasan bisnis,” kata Hermawan.

Baca juga: Ini Penyebab Aleix Espargaro Ganti Motor di GP Jepang

Untuk baterai kendaraan listrik, biasanya perusahaan otomotif memiliki standar yang tinggi. Maka dari itu baterai tersebut layaknya di kembangkan oleh perusahaan yang punya kompetensi yang cukup baik. Namun, di Indonesia masih belum ada perusahaan baterai dengan kemampuan tersebut.

“Perusahaan baterai butuh order dari perusahaan otomotif, sedangkan perusahaan otomotif tersebut mau yang membuat order harus bisa dulu membuat baterai. Nah ini yang menyulitkan ekosistem kendaraan listrik untuk sisi suplai baterai pack. Itu agak sulit sampai hari ini, tapi kedepannya semoga bisa berubah. Tahun depan mungkin bisa yah,” kata Hermawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau