Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Kenaikan Harga BBM Tinggal Tunggu Pengumuman Presiden

Kompas.com - 02/09/2022, 06:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyesuaian banderol BBM subsidi tampaknya bakal tetap terjadi cepat atau lambat. Apalagi rumors kenaikan harga Pertalite dan Solar sudah semakin menguat dari hari ke hari.

Rencana ini kembali diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, ketika menghadiri Simposium dan Expo UMKM Binaan Pesantren di Banyuwangi, Kamis (1/9/2022).

Luhut mengatakan, harga BBM akan naik dalam beberapa waktu ke depan. Namun, mengenai kepastikan waktu masih menunggu pengumuman langsung dari Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Pertamina Turunkan Harga, Ini Banderol BBM Nonsubsidi per September 2022

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Banyuwangi (Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Banyuwangi

Ia juga menambahkan, kenaikan harga BBM sudah melalui tahap kajian dan penghitungan yang matang. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tenang dan menerima apapun yang telah menjadi kebijakan pemerintah.

“Kalau pemerintah buat kebijakan ke depan, misalnya akan diputuskan kenaikan BBM, karena itu sudah dipertimbangkan yang terbaik,” ujar Luhut, dalam siaran Youtube Kabupaten Banyuwangi (1/9/2022).

“Dan semua bantalan-bantalan sudah disiapkan. Kapan itu? Kita tunggu saja nanti Pak Presiden,” kata dia.

Baca juga: Toyota Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 78,2 Triliun

Seperti diketahui, Pemerintah berencana menaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar. Isu yang berkembang untuk harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, sementara Solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 7.200 per liter.

Namun memasuki bulan September 2022, PT Pertamina (Persero) justru melakukan penurunan harga terhadap bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Di mana penurunan harga BBM non subsidi ini berlaku di seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan BBM subsidi Pertalite, Solar dan termasuk Pertamax, masih mengacu pada harga lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau