Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Menggunakan Tambahan Aditif BBM pada Mobil?

Kompas.com - 18/08/2022, 14:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Harga BBM nonsubsidi yang melambung membuat sebagian pemilik kendaraan beralih ke Pertalite. Sayangnya, kualitas BBM tersebut dinilai kurang baik. 

Karena itu, sebagian pemilik kendaraan pun berekesperimen mencampur bahan bakar dengan cairan aditif yang banyak dipasarkan.

Tujuannya agar agar nilai oktan yang lebih rendah bisa terdongkrak. Bahkan sampai ada aanggapan menggunakan cairan tambahan tersebut juga bisa membuat irit BBM. 

Lantas apakah hal itu baik? 

Baca juga: Bedah Teknologi e:HEV Milik Honda

Widya Aryadi Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) mengatakan, tidak ada larangan penggunaan zat aditif BBM. 

Komposisi produk okatan booster mengandung gas treatment, fuel system cleaner, dan zat aditif pembersih. 

"Ruang bakar mesin akan lebih baik karena nilai oktan yang lebih tinggi. Zat aditif BBM juga memiliki kandungan detergen pembersih," ucap Widya kepada Kompas.com, belum lama ini. 

Dengan naiknya nilai oktan BBM, bisa berpengaruh positif terhadap kompresi pembakaran mesin.

Jeda waktu pembakaran mesin ikut terkoreksi ulang. Dengan demikian, rasio perhitungan komposisi bahan bakar dan udara tetap seimbang. 

Layanan uji emisi gratis bagi kendaraan roda empat berbahan bakar bensin dan solar, digelar di kawasan CNi, Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa (5/7/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Layanan uji emisi gratis bagi kendaraan roda empat berbahan bakar bensin dan solar, digelar di kawasan CNi, Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa (5/7/2022).

"Sistem pengkabutan BBM akan menyesuaikan dengan kebutuhan kompresi. Nilai oktan yang sesuai pengaruhnya timing ignition, dan air fuel ratio tidak bergeser," katanya. 

Kandungan aditif BBM, kata dia, sekaligus memiliki tambahan zat pembersih ruang bakar. Detergen dalam ruang bakar bisa menghancurkan deposit kerak karbon. 

Baca juga: Tenaga Kebersihan Kerja 16 Jam di GIIAS 2022 demi Honor Musiman 

"Dalam cairan zat aditif BBM terdapat kandungan detergen. Jika di campurkan dalam bahan bakar larut ke sistem pembakaran, bisa berfungsi ganda mendongkrak nilai oktan dan membersihkan saluran injektor," ucapnya. 

Terpisah, Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, penggunaan oktan booster BBM tak direkomendasikan oleh pabrikan. Kandungan bahan kimia pembuatan zat aditif setiap produk berbeda. 

Aditif BBMInnova Community Aditif BBM

Komposisi bahan baku pembuatan produk oktan booster yang tidak cocok spesifikasi mesin bisa berdampak negatif. 

"Kalau tidak cocok senyawa kimia dalam mesin malah bisa berdampak buruk," ucapnya. 

Terpenting, kata dia, takaran campuran zat aditif bahan bakar juga harus sesuai dengan volumenya. 

"Perhatikan petunjuk teknis pengisian yang tertera dalam kemasan. Kemungkinan buruk yang terjadi saat isi takaran berlebihan akan muncul jelaga dalam ruang bakar," kata dia. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau