Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal Penting Ini Bikin Rantai Motor Awet

Kompas.com - 18/08/2022, 10:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rantai dan gir merupakan komponen penting bagi sistem penggerak sepeda motor konvensional, baik model sport atau bebek.

Namun demikian, banyak pengendara beranggapan dengan rutin melakukan perawatan sudah bisa membuat usia pakai keduanya lebih panjang.

Padahal, selain perawatan, awet atau tidaknya rantai dan gir juga dipengaruhi oleh faktor cara berkendara. 

Baca juga: Apa Jadinya jika Karburator Mobil Tidak Pernah Disetel?

Menurut Kepala Bengkel Kawasaki Majapahit Semarang Untung Budi Subagyo, perawatan komponen rantai dan gir bisa dilakukan tanpa harus ke bengkel resmi.

"Perawatan wajib tetap nomor satu, alangkah baiknya lagi jika di dukung gaya berkendara yang baik," kata Untung, kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.

Dalam hal perawatan terdapat beberapa poin yang harus di perhatikan, yaitu:

  • Cek Kekencangan Rantai 

Kekencangan rantai sangat berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan. Karena itu, urusan ini tak boleh asal.

Pemilik motor harus memahami ukuran kekencangan rantai dilihat dari indikator pada bagian swing arm. Rumus perhitungan yang digunakan, yakni setelan rantai harus sesuai standar 25 milimeter. 

Untuk mengatakan, boleh menggunakan metode perhitungan manual, syaratnya jumlah total pin rantai hanya 25 biji.  

"Cek fisik dahulu, rantai yang kendor sebelum dikencangkan dipastikan masih bisa di setel atau tidak. Biar tidak salah, baiknya kondisi fisik rantai masih layak atau tidak juga harus di cek," ucap Untung. 

  • Pelumasan Rantai 

Tak kalah penting, rantai juga boleh dibiarkan dalam kondisi kering karena bisa sangat berbahaya.  

"Rantai yang kering mudah sekali berkarat. Jika karat sudah muncul bisa dipastikan rantai akan berbunyi. Selain bunyi risikonya rantai juga lebih cepat kendur," katanya. 

Untung menambahkan, walau sama-sama pelumas, penggunaan oli bekas sangat tak direkomendasikan. Selain bagian rantai menjadi kotor dikhawatirkan bisa menyebabkan umur pakainya lebih pendek. 

"Partikel gram besi sisa pembakaran mesin dikhawatirkan bisa bereaksi merusak rantai," ujar Untung.. 

  • Gaya Berkendara

Sementara itu, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Pedurungan Semarang Hendro Mahardika mengatakan, gaya berkendara motor yang main asal geber berdampak negatif bagi komponen rantai.

Hentakan yang mendadak dari bagian transmisi ke bagian roda, membuat ranti seakan ditarik secara paksa. 

"Lama-kelamaan rantai dikhawatirkan bisa bergeser atau terlepas dari gir," ujar Hendro. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau