JAKARTA, KOMPAS.com - Rantai dan gir merupakan komponen penting bagi sistem penggerak sepeda motor konvensional, baik model sport atau bebek.
Namun demikian, banyak pengendara beranggapan dengan rutin melakukan perawatan sudah bisa membuat usia pakai keduanya lebih panjang.
Padahal, selain perawatan, awet atau tidaknya rantai dan gir juga dipengaruhi oleh faktor cara berkendara.
Menurut Kepala Bengkel Kawasaki Majapahit Semarang Untung Budi Subagyo, perawatan komponen rantai dan gir bisa dilakukan tanpa harus ke bengkel resmi.
"Perawatan wajib tetap nomor satu, alangkah baiknya lagi jika di dukung gaya berkendara yang baik," kata Untung, kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.
Dalam hal perawatan terdapat beberapa poin yang harus di perhatikan, yaitu:
Kekencangan rantai sangat berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan. Karena itu, urusan ini tak boleh asal.
Pemilik motor harus memahami ukuran kekencangan rantai dilihat dari indikator pada bagian swing arm. Rumus perhitungan yang digunakan, yakni setelan rantai harus sesuai standar 25 milimeter.
Untuk mengatakan, boleh menggunakan metode perhitungan manual, syaratnya jumlah total pin rantai hanya 25 biji.
"Cek fisik dahulu, rantai yang kendor sebelum dikencangkan dipastikan masih bisa di setel atau tidak. Biar tidak salah, baiknya kondisi fisik rantai masih layak atau tidak juga harus di cek," ucap Untung.
Tak kalah penting, rantai juga boleh dibiarkan dalam kondisi kering karena bisa sangat berbahaya.
"Rantai yang kering mudah sekali berkarat. Jika karat sudah muncul bisa dipastikan rantai akan berbunyi. Selain bunyi risikonya rantai juga lebih cepat kendur," katanya.
Untung menambahkan, walau sama-sama pelumas, penggunaan oli bekas sangat tak direkomendasikan. Selain bagian rantai menjadi kotor dikhawatirkan bisa menyebabkan umur pakainya lebih pendek.
"Partikel gram besi sisa pembakaran mesin dikhawatirkan bisa bereaksi merusak rantai," ujar Untung..
Sementara itu, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Pedurungan Semarang Hendro Mahardika mengatakan, gaya berkendara motor yang main asal geber berdampak negatif bagi komponen rantai.
Hentakan yang mendadak dari bagian transmisi ke bagian roda, membuat ranti seakan ditarik secara paksa.
"Lama-kelamaan rantai dikhawatirkan bisa bergeser atau terlepas dari gir," ujar Hendro.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/18/102200515/3-hal-penting-ini-bikin-rantai-motor-awet