Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Road Trip Akhir Tahun, Ingat Bahaya Aquaplaning di Musim Hujan

Kompas.com - 20/12/2024, 09:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi yang berencana liburan akhir tahun ke luar kota menggunakan mobil pribadi, wajib berhati-hati. Apalagi dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Seperti diketahui, belakangan ini beberapa wilayah terus diguyur hujan dengan intensitas yang bervariasi. Hal ini menjadi kondisi yang tak boleh diabaikan pengendara.

Pasalnya, tingkat risiko mengemudi di musim hujan lebih tinggi. Selain karena jarak pendang yang terbatas dan pengereman yang melebar, ada bahaya aquaplaning yang harus diwaspadai.

Baca juga: Ketentuan Diskon Tarif Tol Trans-Jawa Saat Arus Mudik dan Balik Nataru

Bagi yang belum paham, aquaplaning merupakan kondisi hilangnya traksi pada ban mobil karena permukaan ban yang gagal menapak ke aspal imbas lapisan atau genangan air di jalan. Efeknya, membuat mobil sulit dikendalikan hingga berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Aquaplaning merupakan risiko yang mengintai pengendara saat berkendara di musim hujan.Autochem Industry Aquaplaning merupakan risiko yang mengintai pengendara saat berkendara di musim hujan.

Menurut Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, aquaplaning merupakan bahaya tersembunyi ketika berkendara di musim hujan, apalagi saat melajukan mobil dalam kecepatan tinggi seperti di jalan tol.

"Sebenarnya sudah seperti hukum fisika, namanya hujan dan lintasan basah sudah pasti kondisi berbeda dengan aspal kering. Selain potensi aquaplaning, jarak pengereman juga akan makin panjang," kata Jusri, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Jusri menjelaskan, ketinggian roda melayang saat terdampak aquaplaning berbeda-beda, tergantung dari kecepatan laju mobil. Intinya, semakin cepat, maka kemungkinan mengalami aquaplaning semakin besar.

Baca juga: Liburan Naik Mobil Listrik, Cek Lokasi SPKLU di Rest Area Jalan Tol

Ilustrasi jalan tol setelah hujanKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi jalan tol setelah hujan

Mobil dengan ground clearance tinggi layaknya SUV atau MPV, lebih rentan mengalami aquaplaning dibandingkan jenis sedan.

Selain itu, Zulpatan Zainal, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan, sebenarnya ada beberapa penyebab utama aquaplaning yang harus diwaspadai pengendara.

Beberapa di antaranya seperti kondisi ban, tekanan ban, bobot kendaraan, kedalaman genangan air, hingga model kembangan ban.

Baca juga: Komparasi Fitur Yamaha Aerox Alpha dan Honda Vario 160

Ilustrasi aquaplaningwww.reifen.de Ilustrasi aquaplaning

"Jadi tidak bisa dijadikan patokan, misal kecepatan 60-70 kilometer per jam akan terjadi aquaplaning kalau melibas genangan air. Tergantung bobot kendaraan juga, ketinggian air, kedalaman alur ban, dan lain-lain," kata Zulpata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau