JAKARTA, KOMPAS.com – Belakangan ini pabrikan otomotif sudah menyematkan teknologi masa depan pada mobil modern, khususnya sistem autopilot atau autonomous (otonomos).
Beberapa mobil baru di Indonesia, sudahh mulai bermunculan model yang dibekali sistem canggih ini, meskipun tidak sepenuhnya bisa dikatakan sebagai fitur autopilot.
Pasalnya, kemampuan fitur yang disematkan pada mobil baru ini, masih belum lengkap, hanya beberapa sistem yang terangkai dalam kemampuan autopilot.
Baca juga: BERITA FOTO: Penampakan Rakata NX3, Motor Listrik Mirip Nmax
Agar tidak keliru, ada lima kategori atau level otonom pada mobil yang terdapat pada mobil modern. Kategori ini sudah ditetapkan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat, semacam Dishub kalau di Indonesia.
Dikutip dari Techrepublic.com, berikut level autonomous mobil :
Level 0
Ini merupakan tipe paling dasar yang mana manusia masih sepenuhnya melakukan kontrol pada kendaraan seperti kemudi, rem, gas. Namun, mobil dengan level ini sudah dilengkapi dengan fitur peringatan, bisa berupa lampu atau suara.
Level 1
Kategori ini, pengemudi masih tetap harus siap mengambil kendali setiap saat. Namun ada sistem otomatis yang terkadang bisa membantu manusia, misalnya Adaptive Cruise Control (ACC), Parking Assistance with automated steering, dan Lane Keeping Assistance (LKA).
Toyota Raize, Toyota Voxy, atau New Corolla Altis menjadi beberapa contoh mobil yang memiliki sistem seperti autopilot di level ini dengan nama Toyota Safety Sense (TSS).
Namun menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, TSS tidak bisa disebut sebagai fitur autopilot.
“Kalau autopilot seperti autonomous, sistem akan berjalan sendiri tanpa bantuan pengemudi. TSS bukanlah autopilot,” kata Didi kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: BRIN Kembangkan Kendaraan Listrik Bersistem Otonom
Level 2
Sistem otomatis pada kendaraan benar-benar dapat melakukan beberapa bagian dari kegiatan mengemudi, seperti melakukan percepatan, pengereman, dan pengendalian mobil.
Namun, manusia masih tetap harus memonitor lingkungan dan melakukan sisa tugas mengemudi. Ketika pengemudi mengambil alih, sistem otomatis akan berhenti mengoperasikan mobil.
Di Indonesia sendiri sistem ini mirip seperti yang ada di Wuling Almaz RS. Mobil asal China tersebut memiliki teknologi bernama ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang terdiri dari sekumpulan fitur membentuk sistem untuk meningkatkan keselamatan berkendara dengan cara otomasi sebagian tugas pengemudi.
Baca juga: Spesifikasi Navya Arma, Kendaraan Listrik Otonom di Kawasan BSD
Namun, Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko mengatakan jika ADAS tidak bisa disebut sebagai teknologi autopilot.
“Teknologi ini hanya berperan sebagai sistem bantuan pengemudi (Driver Support System) yang sifatnya tidak bisa menggantikan peran dan tanggung jawab pengemudi,” kata Danang saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: 5 Bus Terlaris di Indonesia Semester 1/2022