JAKARTA, KOMPAS.com - Menonaktifkan pendingin udara alias air conditioner (AC), menjadi salah satu cara yang sampai saat ini dipercaya bisa menghemat bahan bakar mobil saat berkendara.
Namun soal kebenaranya masih banyak dipertanyakan dan menjadi pro kontra. Banyak yang menganggap hal tersebut hanya mitos, karena berkendara irit tergantung dari beragam faktor.
Menyikapi hal ini, Pemilik Markas Oto Spesialis Nissan & Datsun Anom Budi Prasetiyo mengatakan, pada suatu kondisi memang mematikan AC bisa menghemat konsumsi bahan bakar.
Sementara itu, krisis cip dan adanya lockdown di Shanghai, China nampaknya sangat berdampak pada produksi kendaraan, tidak terkecuali Toyota Motor Corporation di Jepang.
Dikutip dari Nikkei, Toyota Motor membatalkan pesanan model SUV di beberapa diler besar di Jepang. Hal ini dilakukan karena adanya keterlambatan produksi yang disebabkan Shanghai lockdown.
Berdasarkan keterangan dari diler di Jepang, ini pertama kalinya Toyota membatalkan pesanan kendaraan karena masalah produksi. Bahkan, para pemesan Harrier diminta untuk mengambil versi baru yang rilis September nanti.
Selengkapnya, berikut ini 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Rabu, 27 Juli 2022.
1. Mitos atau Fakta, Berkendara Tanpa AC Bisa Lebih Hemat BBM?
“Bisa saja mematikan AC konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat, secara penggerak kompresor AC mengambil dari putaran mesin," ucap Anom, kepada KOMPAS.com, Selasa (26/7/2022).
"Jika semua daya mesin dipakai hanya untuk memikul beban kendaraan, tanpa ada kompresor yang membebani tentu saja konsumsi BBM menjadi lebih hemat,” lanjutnya.
Namun demikian, Anom mengatakan, hal itu berlaku hanya ketika kendaraan di dalam kota, yang tidak membutuhkan kecepatan tinggi.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Berkendara Tanpa AC Bisa Lebih Hemat BBM?
2. Toyota Batalkan Pesanan Harrier dan Land Cruiser
Tetapi, untuk harga dan spesifikasi model terbaru tersebut belum diumumkan. Jadi bisa ada kemungkinan pesanan yang dibatalkan tidak bisa dihindari.
Untuk model terbaru, kabarnya akan ada kenaikan harga sebesar 1.000 dollar AS. Ada pertimbangan juga kalau diler bisa menanngung sebagian dari kenaikan harga tersebut.
Selain itu, Toyota juga menyetop pesanan Land Cruiser 300 dan beberapa model Lexus imbas adanya keterlambatan produksi. Bahkan diler menghentikan sementara penjualan beberapa model.