JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mobil Anak Bangsa (MAB) memastikan bakal memperluas cangkupan bisnis penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterainya dalam negeri. Setelah bus, kali ini perseroan berencana untuk masuk ke angkutan feeder.
Langkah tersebut, akan diimplementasikan lewat model Metropod, yang mana angkutan ini disebut mampu menjadi kendaraan penghubung warga dari tempat tinggal ke terminal bus atau stasiun kereta terdekat.
Pasalnya, dikatakan oleh Direktur Utama PT MAB Kelik Irwanto, transportasi jenis tersebut saat ini belum dapat mencapai ekspektasi masyarakat Indonesia karena kenyamanan serta keamanannya belum sesuai dengan yang diharapkan.
Baca juga: Penggunaan Lokal Konten Masih 35 Persen, Ini Kata MAB
"Sejauh ini last mile transportasion kebanyakan pakai roda dua, roda tiga (oplet), angkutan umum, bahkan jalan kaki. Belum ada transportasi yang nyaman untuk melayani masyarakat sehingga kita mencoba untuk menjawabnya," kata dia di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Hanya saja kendaraan itu belum bisa masuk jalur produksi karena masih dalam tahap studi dan penyempurnaan. Lantas, apabila sudah bisa dipasarkan, kira-kira berapa harganya?
Menurut Kelik, untuk menjawab pertanyaan tersebut sangat tergantung dengan volume produksi atau permintaan pasarnya. Jika sudah terbentuk maka secara otomatis economic of scale-nya pun bisa dilihat.
Selain itu, harga kendaraan listrik di Indonesia diakui masih sangat tergantung pada ketersediaan komponen lokal. Sebab sampai dengan saat ini, setidaknya masih ada tiga komponen utama yang belum tersedia yaitu baterai, controller, dan exel.
Baca juga: Metropod Buatan MAB Masuk Jalur Produksi Massal Tahun Depan
Sementara baterai itu sendiri, memegang peranan hingga 30-40 persen dalam kendaraan listrik.
"Semuanya tergantung kondisi industri otomotif di Indonesia. Kalau baterai telah bisa diproduksi di sini akan lebih murah lagi. Tapi kita pastikan, terjangkau," kata dia.??
"Kisarannya, mungkin setengah miliar (Rp 500 jutaan), kurang lebih. Kita maunya semurah mungkin agar penggunaannya masif," lanjut Kelik.
Meski demikian, sebenarnya masyarakat tidak perlu khawatir soal harga mobil angkut ini. Karena, perseroan menargetkan konsumennya ialah perumahan atau perusahaan (industri) alias fleet market.
Baca juga: Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia Harus SNI
Dengan langkah yang bertahap ini, diharapkan nantinya ekosistem elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia dapat terakselerasi.
"Sasaran konsumen kita untuk Metropod adalah perumahan atau kawasan industri yang membutuhkan kendaraan feeder. Jadi bukan jarak jauh atau masuk ke jalan raya karena spesifikasinya berbeda," kata Kelik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.