JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil matik semakin digemari konsumen Indonesia. Salah satu cara merawat mobil dengann transmisi matik adalah dengan melakukan flushing atau kuras oli matik.
Metode ini bukan sekadar melakukan penggantian oli, namun dilakukan semacam pembilasan.
Seperti yang diketahui setiap benda yang bergesek pasti akan mengalami aus pada masanya. Tidak terkecuali kampas kopling dalam transmisi matik, pasti perlahan-lahan akan mengalami aus.
Berhubung kampas kopling bisa aus, maka sudah semestinya akan ada kotoran berupa debu halus sebagai sisa gaya gesek tersebut. Meski sangat kecil, namun lama kelamaan akan terkumpul dan bisa mengubah warna oli matik menjadi lebih gelap.
Baca juga: Ini Penyebab Oli Matik pada Mobil Berkurang
Jika demikian, itu berarti sudah waktunya untuk transmisi matik melakukan flushing atau pengurasan oli secara total.
Pemilik Worner Matic spesialis transmisi matic, Hermas Efendi Prabowo mengatakan, flushing sebaiknya dilakukan setelah oli matik kotor atau oli sudah tidak mampu bekerja dengan baik sekalipun warnanya masih merah.
“Jangan terkecoh dengan warna oli matik, beberapa ada yang warna merahnya awet,” ucap Hermas kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Banyak yang Belum Paham, Perbedaan Ganti dan Kuras Oli Matik
Dia mengatakan selain melihat dari kondisi oli matiknya juga bisa dengan melakukan perhitungan jarak yang ditempuh. Untuk mobil yang biasa digunakan di kota yang banyak dijumpai macet seperti Jakarta, pihaknya menyaran melakukan flushing oli matik di kelipatan 20.000 Km sampai 25.000 Km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.