JAKARTA, KOMPAS.com - Bocoran kehadiran Hyundai Stargazer makin banyak disebar oleh Hyundai Indonesia. Mulai dari siluet samping, tampak depan dan belakang, bahkan sampai ke interior.
Kabarnya Stargazer akan bermain di segmen Low Multi-Purpose Vehicle (LMPV) yang cukup diminati masyarakat Indonesia. Hyundai tentu perlu banyak cara agar bisa bersaing di segmen tersebut.
Bocoran harga Hyundai Stargazer akan ada di kisaran Rp 200 jutaan. Perkiraan harga tersebut menarik, cukup bersaing dengan deretan LMPV lain yang sudah hadir di Indonesia.
Baca juga: Toyota Indonesia Ajak Masyarakat Bedah Teknologi Veloz Terbaru
Namun Stargazer juga harus waspada dengan para pesaingnya yang sudah lebih dahulu hadir. Merek asal Korea Selatan ini tentu akan bertarung langsung dengan Toyota yang punya dua produk andalan di segmen tersebut, Avanza dan Veloz.
Lalu apa strategi dari Toyota untuk melawan kehadiran produk baru dari Hyundai?
Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, strategi keseluruhan akan dilakukan dari Toyota, bahkan sampai kemungkinan ada product improvement.
Baca juga: Soal Larangan Beli Pertalite, BPH Migas Kaji Mobil Mewah 2.000 cc ke Atas
"Pastinya comprehensive strategy akan dijalankan, baik branding atau marketing, product improvement, dan juga sales activity enhancement," kata Anton kepada Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Membahas startegi, tentu Toyota ingin mempertahankan market share di kelas LMPV yang saat ini cukup besar. Pada 2019, market share Avanza ada di angka 21,8 persen, 25,2 persen di 2020, dan turun jadi 24,9 persen di 2021.
Sedangkan untuk Veloz, market share sejak 2019 terus naik sampai 2021. Secara rinci, di 2019 market share Veloz hanya 10,5 persen, 2020 jadi 12,5 persen, dan di 2021 meningkat jadi 15,1 persen.
"Di segmen ini dari Toyota ada Avanza dan Veloz yang secara total ada di 6.100 unit, meningkat dari rata-rata tahun lalu per bulan ada di 5.200 unit," kata Anton.
Untuk market share, Avanza memiliki 24 persen dan Veloz 17 persen. Jadi kalau ditotal keduanya, total market share jadi 41 persen, naik dari sebelumnya yang ada di angka 36 persen sampai 37 persen.
"Market itu dinamis, kita akan terus berusaha yang terbaik untuk market share dan tentu pelayanan ke konsumen," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.