JAKARTA, KOMPAS.com - Pada mesin pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE), terjadi pembakaran yang dihasilkan oleh bahan bakar, udara, dan percikan api (mesin bensin) atau kompresi (mesin diesel).
Saat proses pembakaran terjadi di ruang bakar, piston akan bergerak naik dan turun untuk menghasilkan tenaga yang selanjutnya disalurkan ke roda.
Baca juga: Karbon Jadi Musuh Bersama, Bagaimana Langkah Bersama Menghadapinya?
Dari proses pembakaran tersebut, akan menghasilkan asap yang keluar melalui knalpot. Selain itu, seiring berjalannya waktu, akan terjadi penumpukan kerak karbon di ruang mesin.
Untuk diketahui, kerak karbon dapat menumpuk jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi mesin. Sehingga, pembakaran terjadi secara prematur dan tersisa di ruang mesin dan tidak ikut terbakar.
Kondisi di ruang bakar mesin tentunya sulit dipantau secara langsung. Tapi, bukan berarti pemilik mobil tidak bisa merawatnya.
Baca juga: Membandingkan Jejak Karbon, Kendaraan Apa yang Paling Tinggi Emisinya?
Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso Suparman, mengatakan, kerak karbon yang menumpuk di ruang mesin dapat menyebabkan mesin mengelitik. Hal tersebut dikarenakan terjadinya pembakaran yang terlalu cepat.
“Bahan bakar terbakar tapi tidak sempurna. Lalu, tenaga jadi tidak maksimal dan harus injak pedal gas lebih dalam,” kata Suparman kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Selain itu, kerak karbon tidak hanya membuat mesin mengelitik. Tapi, tumpukan karbon tersebut juga bisa merusak dinding silinder dan menurunkan kompresi.
Kerak di ruang mesin ini biasanya menempel di komponen yang ada di ruang bakar, seperti piston, katup, tapi paling banyak ada di bagian cylinder head.
Untuk menghilangkan kerak karbon yang sudah menumpuk, satu-satunya cara paling ampuh adalah dengan turun mesin setengah. Artinya, bagian atas mesin yakni cylinder head dibongkar untuk dibersihkan.
“Jadi cylinder head-nya saja yang diangkat untuk dibersihkan. Kalau diangkat, otomatis kita bersihkan kerak karbonnya. Selain itu juga mendudukkan lagi klep-klep, disekir lagi,” kata Suparman.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan cairan pembersih ruang mesin yang dilakukan setiap servis berkala. Cairan ini memang bisa membersihkan kerak karbon di ruang mesin selama masih belum mengerak.
“Kalau setiap servis berkala dipakai cairan pembersih, kerak karbon bisa ‘ketendang’ dan terbawa ke gas buang,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.