Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Imbau Pengendara Motor Tidak Pakai Sandal Jepit, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/06/2022, 09:12 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Berkendara menggunakan sepeda motor tidak hanya sekadar piawai mengoperasikan saja, tetapi dibutuhkan juga etika berkendara yang baik.

Namun, masih banyak pengendara motor yang memiliki kebiasaan menggunakan sandal jepit. Padahal, mengendarai roda dua sambil menggunakan sandal tidak baik untuk keselamatan berkendara.

Baca juga: Cek Komponen Mobil Ini Setelah Terabas Banjir

Bahkan, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengimbau masyarakat tidak lagi mengenakan sandal jepit saat mengendarai motor.

Para pemotor diminta untuk memilih mengenakan sepatu.

“Masyarakat membantu dengan memunculkan kesadaran, mengajarkan hal-hal yang baik untuk anaknya dan yang paling gampang itu (dari) orang terdekat. Jadi jangan kasih contoh dikira anaknya nggak ngerti bapaknya bilang ‘Deket aja Pak di situ, biar nggak pakai helm’, naik motor pakai sandal jepit,” kata Firman dikutip dari laman korlantas.polri.go.id, Rabu (15/6/2022).

Firman menjelaskan jika dari sisi keselamatan berkendara, sandal jepit tidak bisa melindungi tubuh saat terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Mohon maaf saya bukan me-stressing pakai sandal jepitnya, tidak ada perlindungan pakai sandal jepit itu. Karena kalau sudah pakai motor, kulit itu bersentuhan langsung dengan aspal, ada api, ada bensin, ada kecepatan. Makin cepat makin tidak terlindungi kita, itulah fatalitas,” kata Firman.

Polisi memeriksa para pengendara motor di pos pemeriksaan, dalam rangka menerapkan pembatasan lebih ketat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Marikina City, Filipina, Jumat (6/8/2021).AP PHOTO/BASILIO SEPE Polisi memeriksa para pengendara motor di pos pemeriksaan, dalam rangka menerapkan pembatasan lebih ketat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Marikina City, Filipina, Jumat (6/8/2021).

Dia juga berharap masyarakat tidak mengeluhkan soal biaya yang harus digunakan untuk membeli sepatu. Sebab, hal itu tidak sebanding dengan perlindungan yang didapatkan.

Baca juga: Polda Jatim Turunkan 52 ETLE Mobile Selama Operasi Patuh Semeru 2022

“Kalau dibilang sepatu mahal, baju pelindung mahal, ya lebih mahal mana dengan nyawa kita. Tolong itu dijadikan pertimbangan sehingga untuk keluar sudah siap dengan perlengkapan yang ada. Ini gunanya helm standar, pakai sepatu,” kata Firman.

Imbauan tersebut diharapkan menimbulkan kesadaran bagi masyarakat dalam berkendara secara aman bisa terbangun.

Dengan begitu, kebiasaan masyarakat yang sering menggunakan sandal jepit tidak lagi ada.

Keselamatan

Ilustrasi pengendara motor saat hujanKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi pengendara motor saat hujan

Jusri Pulubuhu, Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, pada dasarnya ada dua rujukan untuk kelengkapan berkendara, yaitu minimal dan ideal. Sementara itu, sandal tidak termasuk dalam poin keduanya.

"Ideal itu seperti perlengkapan buat balap atau touring yang melindungi tubuh dengan standar tertentu. Sedangkan minimal itu seperti helm, sarung tangan, celana panjang dan sepatu," kata Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Jusri menyarankan agar pengendara motor memakai sepatu bukan sandal. Sepatu mampu membungkus kaki dengan lebih baik. Mengurangi risiko jika terjadi tabrakan, motor jatuh atau terserempet.

"Sepatu pun juga berbagai macam kan. Ideal seperti sepatu balap, tapi buat naik motor biasa minimal bisa pakai sepatu kets (sneakers) atau yang bisa melindungi mata kaki, tapi jangan sandal," kata Jusri.

Melengkapi hal tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, sepatu yang baik untuk mengendarai motor ialah yang menutupi mata kaki.Sebab bisa melindungi kaki dari panas maupun saat terjadi kecelakaan.

“Sepatu yang menutupi mata kaki dapat mengurangi benturan ketika terjadi kecelakaan. Kalau mata kaki terkena cedera, penyembuhannya bisa lama, bahkan bisa cedera serius,” kata Agus kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau