Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Suzuki Indonesia Setop Pengembangan Diesel Hybrid

Kompas.com - 10/06/2022, 14:40 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suzuki Ertiga Smart Hybrid bukanlah mobil pertama rendah emisi yang dikembangkan dan diperkenalkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk pasar dalam negeri.

Sebelumnya, tepatnya pada 2017, peseroan sudah lebih dulu membawa Ertiga Diesel dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Kala itu, mekanisme kerjanya sangat efisien untuk menekan konsumsi bahan bakar (BBM).

Namun pengembangannya tidak dilanjutkan untuk kemudian beralih ke Ertiga dengan bahan bakar bensin.

Baca juga: Suzuki Klaim Konsumsi BBM Ertiga Smart Hybrid di Atas 15 Kpl

Tes Ertiga Diesel HybridStanly/KompasOtomotif Tes Ertiga Diesel Hybrid

Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS menjelaskan bahwa sedikitya ada dua alasan yang melandasi perubahan tersebut, yakni isu BBM solar dan orientasi ekspor.

"Ada dua hal, yang pertama penggunaan solar sebagai BBM-nya. Kedua, apakah teknologi hybrid kami bisa diterima atau tidak oleh pasar Tanah Air dan internasional," kata dia.

"Sebab dalam mengembangkan suatu produk, kita tidak mungkin hanya untuk domestik saja," lanjut Donny.

Hasilnya, ucap dia lagi, teknologi hybrid pada kendaraan diesel sangat menarik tetapi kalau berbicara kondisi bahan bakar solar di Indonesia, diakui sangat variatif dan banyak isu-isu.

Baca juga: Setelah 10 Tahun di Indonesia, Ertiga Kini Punya Pilihan Mesin Hybrid

Indikator Smart Hybrid pada Ertiga terbaru KOMPAS.com/Ruly Indikator Smart Hybrid pada Ertiga terbaru

Lalu, ada pula perbedaan penggunaan standar solar yang cukup jauh di beberapa negara tujuan ekspor Suzuki Indonesia.

"Sehingga sampai saat ini yang paling viable untuk menjangkau pasar domestik dan ekspor, ialah mobil berbahan bakar bensin," kata Donny.

Adapun perbedaan antara teknologi ISG dengan SHVS pada Ertiga Hybrid secara umum adalah pada penggunaan baterai lithium-ion, sensor dan indikator pada MID, serta cara kerjanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com