Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Harus Turun dari Motor Saat Mengisi BBM di SPBU

Kompas.com - 04/06/2022, 14:02 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Para pengguna kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, diwajibkan untuk turun saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.

Sebagian jenis motor matik atau skutik yang memiliki posisi tangki di bawah jok pasti menerapkan hal tersebut.

Tetapi, bagi pemilik motor batangan atau manual, dengan posisi tangki yang berada di bagian depan kebanyakan menganggap kebiasan harus turun tak lagi diperlukan. 

Baca juga: Pembatasan BBM, Beli Pertalite dan Solar Wajib Pakai Aplikasi

Lantas, sebenarnya apakah pengendara motor wajib turun saat mengisi bensin atau tidak?

Brasto Galih Nugroho, Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Jateng & DIY, menjelaskan, tak ada aturan standar pengisian BBM mewajibkan konsumen turun dari kendaraan.

Namun, sebagai langkah pencegahan, bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan, sebaiknya pengendara motor tetap turun saat pengisian BBM dilakukan.

"Ketika mengisi BBM, tidak ada aturan dari Pertamina untuk mewajibkan pengendara kendaraan roda du turun dari kendaraan. Tapi, untuk memudahkan evakuasi bila terjadi kemungkinan terburuk seperti kebakaran, maka sebaiknya tetap turun," kata Brasto kepada Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Pelat Nomor Putih Tak Berlaku untuk Kendaraan Umum dan Pemerintah

6 unit kendaraan terbakar di SPBU Sindangkerta, Bandung Barat.KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun 6 unit kendaraan terbakar di SPBU Sindangkerta, Bandung Barat.

Lebih lanjut, Brasto menjelaskan, bagi pemilik jenis motor sport atau skutik dengan yang letak lubang tangki di depan juga tetap harus turun dari kendaraan.

Hal tersebut dilakukan guna mengurangi adanya paparan uap ketika pengisian bensin dilakukan melalui lubang tangki.

"Moge atau motor sport juga beberapa skutik modern lubang pengisian BBM letaknya di depan, jika pengisian tidak full tingkat penguapan lebih tinggi," tambahnya.

Baca juga: Bukan Cuma Mobil Mewah, LCGC Juga Punya Rekomendasi Bensin RON 92

Brasto menyarankan penggunaan BBM harus sesuai kompresi mesin kendaraan. Pasalnya, hal tersebut bisa memberikan dampak positif, yakni tetap menjaga performa kendaraan serta keawetan komponen mesin.

Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur, dan menyiapkan 174 unit skid tank untuk LPG, serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan mudik Lebaran tahun 2022.ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN Petugas mengisi BBM ke kendaraan konsumen di SPBU 24.361.77 Mayang Mangurai, Kota Baru, Jambi, Kamis (14/4/2022). Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengerahkan 384 unit armada mobil tangki, 27 unit bridger avtur, dan menyiapkan 174 unit skid tank untuk LPG, serta 16 titik SPBU kantung dan 15 titik layanan motoris pada jalur mudik guna mengamankan pasokan energi selama Ramadhan dan mudik Lebaran tahun 2022.

"Penggunaan BBM yang sesuai dengan Research Octane Number (RON) akan menghasilkan pembakaran yang baik di ruang mesin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com