JAKARTA, KOMPAS.com - Pada ajang balap Formula E, pabrikan mobil yang berpartisipasi tidak banyak. Apalagi, untuk pabrikan asal Jepang, karena hanya ada Nissan.
Nissan sudah membalap di Formula E sejak 2018. Saat itu, Nissan masih bekerja sama dengan tim e.dams. Baru di 2022 ini, Nissan akhirnya mengakuisisi tim tersebut.
Pada Formula E, setiap tim akan menggunakan sasis yang sama. Untuk powertrain, akan dibebaskan pada setiap pabrikan.
Baca juga: Mobil Formula E Tiba di Jakarta, Bakal Dipamerkan di CFD
Pada 2018, Nissan menggunakan baterai Leaf yang ditingkatkan jarak dan tenaganya. Dengan begitu, akan memudahkan transfer teknologi dari ajang balap ke mobil jalanan.
Artinya, jika nantinya ada terobosan teknologi yang didapat saat mengerjakan mobil Formula E, maka akan diaplikasikan juga pada mobil listrik produksi massal.
COO Nissan Ashwani Gupta mengatakan, pihaknya sudah menjalani balapan selama 85 tahun dan kemauan untuk menang yang membuatnya terus maju.
"Kami belajar sembari balapan, dan laju perkembangan teknologi tanpa henti yang mendorong kejuaraan Formula E akan memberi kami banyak peluang untuk menginformasikan dan mengembangkan mobil yang lebih baik lagi untuk pelanggan," ujar Gupta, dikutip dari The-race.com, Jumat (27/5/2022).
Baca juga: Sesi Foto Para Pebalap Formula E 2022 di Monas Tidak untuk Umum
Pada 2021, Nissan mengumumkan sudah berinvestasi sebesar 17,6 miliar USD pada pengembangan kendaraan elektrik yang baru dan teknologi baterai untuk lima tahun ke depan.
Nissan memiliki target untuk mengembangkan 23 kendaraan elektrifikasi pada 2030 dan memiliki kendaraan fleet elektrifikasi dengan jumlah 40 persen di Amerika dan China pada tahun yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.