JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam ajang IIMS Hybrid 2022 lalu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi mengenalkan teknologi elektrifikasinya yang bakal digunakan untuk produk hybrid dalam waktu dekat.
Suzuki Smart Hybrid jadi jawaban pengembangan tren teknologi yang disesuaikan dengan kesiapan pasar di dalam negeri, sekaligus komitmen menciptakan mobil yang efisien dan menekan emisi gas buang CO2.
Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS mengatakan, hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 hingga 41 persen pada 2030.
Melalui teknologi Suzuki Smart Hybrid, menandakan langkah awal Suzuki di Indonesia untuk membantu pemerintah mewujudkan target netralitas karbon pada 2060.
Baca juga: Honda HR-V Terbaru Tabrakan Beruntun dengan 8 Mobil, Ini Kronologinya
"Saat ini industri otomotif sudah memasuki era elektrifikasi. Karena itu, Suzuki mengenalkan teknologi elektrifikasi Suzuki Smart Hybrid yang lebih modern, efisien, kompak, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Ini adalah teknologi yang kami yakini bisa diserap dengan baik oleh pasar," ujar Donny dalam keterangan resminya, Jumat (13/5/2022).
Suzuki Smart Hybrid merupakan teknologi yang mengoptimalkan efisiensi kendaraan dengan mengandalkan dua komponen utama sebagai pendamping mesin pembakaran internal, yakni Integrated Stater Generator (ISG) dan Lithium-Ion Battery.
Bersamaan mesin pembakaran internal, penyematan teknologi Suzuki Smart Hybrid akan menambah keunggulan fitur lain seperti Auto Start-Stop, restart yang halus dan senyap setelah auto start-stop aktif, tenaga yang terdongkrak saat berakselerasi, serta kemudahan regenerasi daya baterai selama pengurangan laju kendaraan.
Prinsip kerja Suzuki Smart Hybrid untuk mencapai efisiensi sangat praktis. Ketika pengendara melakukan akselerasi, komponen ISG akan memberikan bantuan tenaga kepada mesin saat dibutuhkan guna meringankan beban putaran mesin.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Kemayoran, Ingat Rumus 3 Detik di Tol
Dampaknya, pengendara bisa memperoleh tenaga yang diperlukan secara lebih cepat. Saat harus melakukan perlambatan kecepatan menggunakan rem, fungsi ISG akan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang kemudian disimpan dalam Lithium-Ion Battery.
Kondisi mobil yang telah berhenti akan mengaktifkan fitur Auto Start-Stop sehingga mesin akan mati secara otomatis untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Dalam waktu yang sama, seluruh komponen elektrikal yang ada di kabin tetap berfungsi berkat pasokan listrik dari Lithium-Ion Battery berkapasitas 6Ah.
Demikian juga dengan AC dan lampu ekterior juga tetap aktif lewat pasokan listrik dari Lead Acid Battery 55Ah. ISG akan kembali bekerja untuk menyalakan mesin dengan otomatis ketika pedal rem dilepas untuk transmisi otomatis, atau pedal kopling dilepas untuk versi manual.
Baca juga: Menggunakan Basis Sama, Ini Perbedaan Suzuki XL7 dengan Ertiga
"Kami mengembangkan teknologi Suzuki Smart Hybrid ini berdasarkan riset internal yang kami lakukan. Teknologi ini disesuaikan dengan pangsa pasar dan tren otomotif untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan advanced technology yang lebih efisien dan ramah lingkungan," kata Donny.
Seperti diketahui, kabar kehadiran produk hybrid Suzuki sudah terdengar luas yang digadang-gadang meluncur pada pertengahan 2022. Untuk unit yang bakal dihadirkan berbasis low multi purpose vehicle (LMPV), yakni Ertiga, namun infonya bereda dengan yang hadir di India.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.