Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas Indonesia, Pengendara Motor Jangan Salah Pakai Jaket

Kompas.com - 11/05/2022, 14:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pada beberapa hari terakhir, suhu panas terik terjadi di wilayah Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa suhu maksimum yang terukur sejak 1-7 Mei 2022 berada di kisaran 33-36,1 derajat celcius.

Bahkan beberapa wilayah seperti Tangerang, Banten dan Kalimarau, Kalimantan Utara, memiliki suhu maksimum mencapai 36,1 derajat celcius.

Bagi masyarakat yang berkendara menggunakan sepeda motor pada saat suhu panas terik, tentu menjadi tantangan tersendiri. Apalagi ditambah dengan kemacetan, serta gangguan eksternal di jalan.

Baca juga: 6 Motor Terbakar di SPBU Bandung, Ini Pentingnya Turun Saat Isi Bensin

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ketika berkendara dalam suhu panas terik, pengendara motor sebaiknya memperhatikan riding gear (kelengkapan berkendara).

Selain merupakan faktor keamanan, pengendara juga harus memperhatikan kenyamanan juga.

“Jangan sampai terlalu aman malah saat digunakan tidak nyaman sehingga berkendaranya menjadi tidak bebas dan mengganggu konsentrasi,” ucap Agus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).

Ilustrasi ujian praktek penerbitan SIM C. SIM C untuk pengendara apa? Perpanjang SIM C untuk pengendara motor diperlukan agar tidak dikenakan tilang. Berapa biaya perpanjang SIM C? Apa syarat perpanjang SIM C?freepik.com Ilustrasi ujian praktek penerbitan SIM C. SIM C untuk pengendara apa? Perpanjang SIM C untuk pengendara motor diperlukan agar tidak dikenakan tilang. Berapa biaya perpanjang SIM C? Apa syarat perpanjang SIM C?

Agus menyarankan, saat kondisi siang hari usahakan pakai jaket yang memiliki ventilasi udara ke dalam tubuh dan bagian dalam badan kita masih dapat terkena angin.

Sehingga panas tidak membuat tubuh kehilangan banyak cairan akibat dehidrasi atau banyaknya keluar keringat saat berkendara.

Adapun bahan yang digunakan juga harus nyaman saat dipakai pada kondisi panas sejenis kain atau parasut.

“Paling penting sebenarnya adalah model dari jaket tersebut, biasanya ada lapisan di dalam jaket yang membuat kita tetap nyaman, yang terpenting adalah bagian-bagian tertentu seperti siku dan bahu dapat terlindungi dengan baik saat terjadi benturan,” kata Agus.

Baca juga: Kendaraan Pribadi Mendominasi Mudik Lebaran 2022

“Seperti jaket kulit saya rasa tidak cocok digunakan saat kondisi siang hari karena terlalu panas. Apalagi jika jaket tersebut tidak memiliki ventilasi udara yang masuk ke dalam tubuh, karena biasanya desain jaket kulit dibuat agar kedap angin,” lanjutnya.

Agus menyarankan, agar berkendara kita tetap fokus saat siang hari pada cuaca panas sebaiknya selalu sedia air minum di motor, agar banyak konsumsi air minum sebelum berkendara.

Saat tubuh kekurangan cairan akibat banyaknya keringat yang keluar maka akan mengalami dehidrasi yang dapat mengurangi konsentrasi dalam berkendara.

“Jika memungkinkan pilihlah waktu yg tepat saat berkendara, misal di pagi atau sore hari agar cuaca tidak terlalu panas saat di jalan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau