Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/04/2022, 08:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah memberikan imbauan agar masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik Lebaran agar berangkat lebih awal.

Hal tersebut disampaikan guna mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas imbas membeludaknya volume kendaraan, baik di jalan tol maupun arteri.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, imbauan yang diserukan berasal dari kekhawatiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan potensi terjadinya kemacetan parah saat arus mudik.

Baca juga: ETLE di Jalan Tol Tetap Berlaku Selama Mudik 2022, Catat Lokasinya

Menurut Budi, dalam rapat terbatas dengan Jokowi, sudah diinstruksikan agar melakukan perjalanan mudik lebih dari 23-25 April 2022, guna menghindari puncak arus mudik yang diprediksi jatuh pada 28-30 April.

Ilustrasi kepadatan kendaraan di gerbang pintu keluar Tol Palimanan. Cek perbandingan perkiraan biaya mudik dari Jakarta ke Solo dengan mobil pribadi, bus, dan kereta api.
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi kepadatan kendaraan di gerbang pintu keluar Tol Palimanan. Cek perbandingan perkiraan biaya mudik dari Jakarta ke Solo dengan mobil pribadi, bus, dan kereta api.

"Pak Presiden khawatir (potensi kemacetan). Kami disuruh simulasi, maka kita lakukan simulasi dengan berbagai rekayasa," ujar Budi disitat dari Money.Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

"Oleh karenanya, kita prediksikan apabila tidak ada kesadaran masyarakat bersama, pada 28-30 April (mudik) maka akan terjadi (kemacetan). Jadi jangan diharapkan bisa ke Semarang (hanya) 6 atau 7 jam, bisa dua kali lipat," katanya.

Lebih lanjut Budi menjelaskan, untuk mengantisipasi kekhawatiran soal kemacetan imbas tingginya volume kendaraan akibat masyarakat yang berangkat bersamaan, sudah ada rekayasa lalu lintas yang disiapkan.

Total empat skenario rekayasa lalu lintas akan dilakukan, mulai ganjil-genap yang dilakukan secara bersamaan dengan one way, contraflow, sampai larangan truk tiga sumbu melintasi jalan tol.

Baca juga: Arus Mudik, Kendaraan dari Bandung ke Jakarta Dialihkan Lewat Arteri

Kemacetan sepanjang 8 kilometer pada H-7 lebaran terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (11/7/2015) meski delapan dari sembilan pintu difungsikan untuk arus keluar kendaraan dari Jakarta menuju Palimanan. Kemacetan parah berpotensi terjadi di gerbang tol ini pada puncak arus mudik lebaran. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Kemacetan sepanjang 8 kilometer pada H-7 lebaran terjadi di gerbang pintu keluar Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (11/7/2015) meski delapan dari sembilan pintu difungsikan untuk arus keluar kendaraan dari Jakarta menuju Palimanan. Kemacetan parah berpotensi terjadi di gerbang tol ini pada puncak arus mudik lebaran. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

"Tadi pagi saya di Kalianget Madura, ada banyak sekali saudara kita yang sudah mulai mudik. Jadi ini imbauan Pak Presiden sudah didengar, tinggal Palimanan, Jakarta, sampai Semarang, exercise-nya di situ. Karenanya kami mengajak wara mudik lebih awal, mulai 23 April 2022," ujar Budi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke