JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk menyatakan bahwa sektor otomotif di dalam negeri, khususnya pada Astra Group berhasil bergerak positif sepanjang kuartal pertama tahun ini meski ada beragam rintangan.
Salah satunya, sebagaimana dikatakan Djony Bunarto Tjondro, President Director Astra International ialah skema pemberian insentif PPnBM yang berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
"Perolehan sektor empat roda cukup baik walau insentif pajak PPnBM itu berbeda dibanding 2021. Kami melihat kondisinya cukup baik, termasuk pada supply (berkenaan situasi cip semikonduktor)," katanya, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: ETLE di Jalan Tol Tetap Berlaku Selama Mudik 2022, Catat Lokasinya
"Sebab kita ketahui, komponen tersebut menjadi hambatan secara global ya, namun semoga tidak berlanjut," tambah Djony.
Keadaan serupa juga terjadi untuk kendaraan roda dua. Hal terkait seiring harga atas komoditas yang baik, jadi mendorong daya beli masyarakat di dalam negeri.
"Dengan penjualan kendaraan bermotor yang baik didukung oleh financial services baik, maka akan memberikan hasil yang baik," ucapnya.
Dalam upaya mempertahankan tren ini, pihak Astra International memiliki beberapa langkah strategis seperti memperkuat jasa keuangan retail bagi konsumen Indonesia.
Kemudian, memaksimalkan peluang bisnis baru di sektor otomotif, yaitu digitalisasi dan dengan layanan logistik menggunakan kendaraan besar.
Baca juga: 9 Barang yang Wajib Ada di Mobil Saat Perjalanan Mudik
"Proses digitalisasi juga dilakukan di sektor otomotif, antara lain layanan Auto2000, Daihatsu dan seterusnya, sehingga konsumen memperoleh pengalaman atau eksperience lebih baik lagi," jelas Djony.
Dalam situasi pandemi Covid-19 dan harapan agar menjadi endemi, ia menyatakan bahwa rencana belanja modal konsolidasi Astra pada 2019 atau masa sebelum pandemi mencapai Rp 21 triliun.
"Tahun ini rencananya adalah Rp 18 triliun - 20 triliun, atau level sama dengan situasi sebelum pandemi Covid-19. Harapannya terjadi multipier effect sehingga Astra bisa mendapatkan hasil bagus," ulas Djony.
Dalam kesempatan serupa, pihak Astra juga mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022 atau RUPST 2022.
Sebagai perusahaan nasional yang baru saja merayakan hari jadi ke-65, Astra berkembang menjadi tujuh bidang usaha, antara lain adalah sektor otomotif dan layanan pembiayaan.
Baca juga: Siap Jualan Lagi, Subaru Luncurkan Produk Baru Usai Lebaran
Adapun beberapa hasil RUPST 2022 perseroan antara lain adalah:
Penggunaan laba bersih konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp 20.195.982.953.947.
Pembagian dividen dan pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku.
Kemudian mengangkat:
a. Bapak Hamdani Dzulkarnaen Salim sebagai Direktur
b. Bapak John Raymond Witt sebagai Komisaris
c. Bapak Stephen Patrick Gore sebagai Komisaris
Terhitung sejak ditutupnya RUPST 2022 untuk masa jabatan sebagaimana ditentukan Anggaran Dasar Perseroan, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berubah, antara lain:
Direksi Perseroan:
Presiden Direktur : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Johannes Loman
Direktur : Suparno Djasmin (dan seterusnya).