JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan lalu lintas di pelintasan sebidang kereta api masih sering terjadi di Tanah Air. Kondisi ini kabarnya dipicu karena mobil atau motor yang lewat mengalami masalah di lokasi tersebut.
Bahkan, ada anggapan bahwa pelintasan sebidang punya pengaruh medan magnet yang menjadi momok tersendiri bagi pengemudi mobil.
Seringnya kejadian ini sampai menimbulkan mitos bahwa melewati pelintasan kereta dapat membuat kendaraan mogok. Tapi benarkah hal tersebut?
Baca juga: Fenomena Kejahatan Pembiayaan Kendaraan Bermotor Jelang Lebaran
Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, rel kereta memang mengandung medan magnet.
Menurutnya, medan magnet bisa terjadi karena adanya gesekan antara rel dan kereta api saat lewat. Namun, hal ini tidak akan menganggu kinerja mesin mobil.
“Kalau mogoknya bisa disebabkan tidak tepat dalam pindah gigi atau injak dan lepas pedal kopling,” ujar Bambang, kepada Kompas.com belum lama ini.
Baca juga: KAI Bakal Tuntut Pengemudi Mobil yang Tabrakan dengan KRL di Depok
Selain itu, faktor penyebab mobil mogok adalah kondisi aki yang sudah lemah. Apabila komponen tersebut dalam kondisi tidak baik, tentu membuat mobil jadi lebih sulit distarter.
Hal serupa dinyatakan Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi.
Menurutnya, sebab utama mobil jadi mogok saat lewat pelintasan kereta api ialah faktor pengendara dan kondisi kendaraan.
Baca juga: Pertamax Rp 12.500, Isi BBM Full Mitsubishi Xpander Tembus Rp 562.500
“Medan magnet yang terdapat di rel kereta tidak dapat menganggu kinerja kendaraan, tetapi lebih kepada psikologis (panik) si pengemudi,” kata Didi.
Didi mencontohkan, seperti pada mobil yang sudah menggunakan tombol start/stop. Maka membutuhkan injak pedal kopling (transmisi manual) atau pedal rem buat tranmsisi matik, ketika akan menyalakan mesin.
Dalam kondisi panik, sangat memungkinkan pengemudi lupa dengan prosedur utama dalam menyalakan kendaraan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.