Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik via Pantura, Kemenhub Ingatkan Kemacetan di Pasar Tradisional

Kompas.com - 18/04/2022, 08:22 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah titik rawan kemacetan saat arus mudik Lebaran sudah dipetakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terutama untuk wilayah Jawa Barat dan Jawat Tengah.

Namun berdasarkan pantauan terakhir, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, sejumlah titik yang berpotensi alami kemacetan akibat adanya perbaikan, sudah terlihat cukup baik dan diharapkan pada H-10 sebelum Lebaran sudah siap digunakan.

"Dari hasil pemantauan saya hari ini, beberapa titik di sekitar jalan nasional dari Pejagan sampai Prupuk Jawa Tengah terpantau sudah cukup bagus karena sebelumnya terjadi kerusakan jalan," ucap Budi dalam keterangan resminya, Minggu (17/4/2022).

Baca juga: Kementerian PUPR Jamin Jalan Tol Tanpa Lubang saat Mudik Lebaran

"Tadi saya juga melewati Jembatan Kretek-Bumiayu terlihat sedang dibersihkan water barier-nya. Mengingat Kementerian PUPR telah memastikan H-10 menjelang Lebaran tidak ada kegiatan konstruksi," katanya.

Jalan Pantura menuju Jawa Tengah jelang Mudik Lebaran 2022KEMENHUB Jalan Pantura menuju Jawa Tengah jelang Mudik Lebaran 2022

Meski demikian, diingatkan bagi Pemerintah Daerah (Pemda) mengantisipasi aktivitas pasar tradisional yang letaknya di sisi jalur utama Pantura. Hal tersebut dikhawatirkan menjadi pusat kemacetan.

Sepanjag jalur Pantura Cirebon terdapat enam pasar tradisional yang dikhawatirkan jadi titik macet, yakni Pasar Sandang Tegal Gubuk, Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Mundu, Pasar Gebang, Pasar Kue Weru, dan Pasar Minggu Palimanan.

Budi mengatakan, aktivitas para pedagang dan pembeli di pasar tradisional kerap hingga ke bahu jalan.

Dampaknya, dapat berpotensi menghambat pergerakan laju kendaraan arus mudik, baik dari Jakarta menuju Jawa Tengah, dan juga sebaliknya.

Baca juga: Daftar Kendaraan yang Dikecualikan dari Ganjil Genap Saat Mudik

"Karena itu, saya juga mengimbau Pemda terkait untuk menyiapkan skema yang tepat dalam mengantisipasi rawan kemacetan agar perjalanan para pemudik dapat terjamin aman dan lancar," kata Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, masyarakat perlu mengatur waktu perjalanan agar tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas. Salah satunya menghindari perjalanan bersama seperti yang telah diprediksi sebelumnya.

"Perlu diantisipasi bersama bagi masyarakat yang akan bepergian dapat mengatur waktu perjalanan misal tidak pergi serentak pada saat puncak arus mudik yakni 28 April 2022, mungkin bisa diatur sebelum tanggal tersebut," ujar Budi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau