JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, para pebalap MotoGP akhirnya menggunakan rem cakram karbon dengan diameter 355 mm. Menurut Brembo, motor MotoGP sekarang semakin kencang.
Para teknisi dari pabrikan rem asal Italia tersebut mengungkapkan bahwa kecepatan motor MotoGP sekarang ini sudah mencapai tahap yang sangat berbahaya. Dibutuhkan level tinggi kekuatan pengereman yang berbahaya.
Baca juga: Semua Pebalap MotoGP Sudah Tiba di Indonesia
Sirkuit Losail, Qatar, dipertimbangkan menjadi salah satu lokasi untuk pengetesan sistem pengereman. Sebab, kecepatan motor MotoGP di sana bisa tembus hingga 362 km/jam dan harus mengurangi laju sebelum tikungan 13.
Menurut Brembo, ini adalah nilai tertinggi di musim ini dalam hal konsumsi energi. Bahkan, lebih tinggi dibandingkan di Jerez dan di Misano, di mana pebalap harus mengerem 12 kali per lap.
Untuk di Losail, pebalap tercatat melakukan pengereman selama 40 detik per lap. Lebih besar 15 detik dibandingkan saat balapan di Sachsenring dan Phillip Island.
Sirkuit Red Bull Ring juga menuntut pengereman yang kuat. Termasuk juga Sirkuit Motegi, di mana terdapat tikungan cepat yang membutuhkan gigi enam.
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Status PPKM di NTB Level 1
"Energi yang dibutuhkan oleh pengereman akan berlanjut meningkat. Itulah mengapa kami meningkatkan diameter disc brake untuk 2022. Kami sudah bicara dengan semua pabrikan agar regulasi bisa diubah. Kami memutuskan untuk menggunakan diameter 355 mm di depan," tulis pernyataan Brembo, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (16/3/2022).
Alasan menggunakan diameter 355 mm karena ukuran tersebut adalah yang paling maksimal yang bisa digunakan oleh ban depan motor sekarang ini. Disc brake ini diperkirakan akan digunakan di Austria, Motegi, dan Thailand, tahun ini.
"Disc brake 355 mm ini akan menjadi semakin biasa untuk beberapa tahun ke depan seiring dengan penggunaan yang terus meningkat," kata Brembo.
Dampaknya, beberapa pabrikan harus beradaptasi dengan penggunaan rem cakram yang besar tersebut. Sebab, disc brake harus dilepas dari ban agar bisa mencopot kaliper rem. Pada beberapa motor bahkan harus mengubah steering head untuk menyisakan ruang bagi disc brake tersebut.
"Kami terus mengembangkan dan melihat solusi yang baru. Ini dimulai dengan kaliper rem dan tidak berhenti pada piston rem. Ini tentang menjaga temperatur kaliper, kampas rem, dan disc brake serendah mungkin," ujar Brembo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.