Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Bahaya Naik Motor Saat Kondisi Hujan Deras

Kompas.com - 08/03/2022, 14:12 WIB
Serafina Ophelia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di musim penghujan, masih banyak pengendara sepeda motor yang nekat atau terpaksa melanjutkan perjalanan menggunakan walaupun cuacanya tidak mendukung.

Padahal, kebiasaan ini berbahaya dan harus dihindari bila memungkinkan. Pasalnya, banyak bahaya yang mengintai dari berkendara di tengah hujan deras, mulai jalan licin hingga visibilitas berkurang.

Founder Jakarta Defensive Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, keselamatan dan kesehatan menjadi faktor manfaat dari berteduh saat cuaca hujan di tengah perjalanan.

Baca juga: Lepas Alas Kaki Saat Berkendara Motor Waktu Hujan, Berbahaya

"Pertama, yang paling bijak adalah berhenti, berteduh (saat hujan deras). Mengapa? Satu, alasan keselamatan. Karena pada saat kita berkendara pada lintasan basah, cengkeraman ban itu akan berkurang," ucap Jusri pada Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.

Jusri melanjutkan, dampak dari cengkeraman ban yang berkurang membuat jarak pengereman semakin panjang. Hal ini membuat motor kemudian lebih mudah mengalami slip.

"Jadi, kalau tidak terpaksa, yang paling bagus adalah berhenti sejenak. Keuntungan kedua, kalau kita berteduh, maka badan kita tidak kehujanan," kata Jusri. Ia mengatakan, tubuh yang lembap akibat air hujan dapat memicu penyakit-penyakit lain.

Ilustrasi berkendara saat hujanfederaloil.co.id Ilustrasi berkendara saat hujan

Selain itu, Jusri menjelaskan bahwa kondisi cuaca hujan deras juga dapat membuat visibilitas pengemudi maupun pengguna jalan yang lainnya juga berkurang.

"Artinya apa? Margin keselamatan pengemudi atau pengendara sepeda motor itu akan turun," kata Jusri.

Baca juga: Jawaban MGPA Seandainya MotoGP Indonesia Terpaksa Ditunda

Maka, Jusri menegaskan bahwa sebaiknya pengendara motor tetap mencari tempat berteduh, ketimbang memaksakan melanjutkan perjalanan saat hujan deras.

"Perilaku tadi ini merupakan satu fenomena yang menunjukkan, bahwasanya kognitif, kemampuan kognitif daripada masyarakat tentang keselamatan itu kurang sekali," ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau