Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi Pemula, Jangan Terlalu Acap Injak Pedal Rem Mobil Matik

Kompas.com - 07/03/2022, 07:12 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada mobil dengan transmisi matik, hanya ada dua pedal yang perlu dioperasikan oleh pengemudi. Berbeda dengan mobil transmisi manual yang memiliki tiga pedal, mobil matik hanya dilengkapi oleh pedal gas dan rem.

Meski ada anggapan bahwa mobil matik cenderung lebih mudah dikendarai, pengemudi pemula tetap tidak bisa menyepelekan operasional pedal dan tuas transmisi pada mobil. Salah penggunaan bisa menyebabkan kerusakan komponen ataupun kecelakaan.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, saat membawa mobil matik salah satu hal yang harus diperhatikan ialah menjaga jarak antar kendaraan.

Baca juga: Lewati Tanjakan Pakai Mobil Matik, Penting Pahami Teknik Kickdown

Ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan pengemudi pemula saat mengendarai mobil matik, salah satunya ialah penginjakkan pedal yang dilakukan secara mendadak.

"Sering-sering injak pedal rem setelah lepas gas. (Ini) dapat diminimalisir, dengan melakukan jaga jarak yang aman," ucap Roslianna saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Roslianna menjelaskan, kebiasaan pengemudai pemula terlalu acap menginjak pedal rem karena ada penyebabnya, yaitu soal menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Dengan menjaga jarak yang ideal, maka pengemudi bisa lebih baik melakukan observasi terhadap kondisi di sekeliling mobil.

Selain itu, pengemudi pemula juga wajib mengetahui karakteristik mobil matik yang dikendarai, mulai dari gas, tarikan, torsi, sampai karkteristik rem. Feeling ini penting, untuk mengetahui kapan waktu tepat melepas pedal gas atau kapan waktu tepat injak pedal rem dan seberapa dalam.

Masalahnya, pengemudi pemula juga cenderung menginjak pedal gas atau rem secara penuh saat dalam keadaan panik. Kondisi ini berbahaya, terutama bagi kendaraan lain, karena kerap memicu terjadinya tabrak belakang.

Rem mobil matikStanly/Otomania Rem mobil matik

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, kejadian mobil matik menyeruduk banyak disebabkan oleh pengemudi gagal operasional.

"Pengemudi pemula belum paham dan terampil dalam melakukan SOP yang benar, ini sepele tapi bahaya. Salah injak gas yang harusnya rem tidak boleh terjadi," ujar Sony.

Baca juga: Bus Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Diduga karena Ngecas Powerbank

Maka dari itu, Sony menyarankan pengemudi pemula tidak langsung turun ke jalan raya, kecuali sudah dinyatakan layak. Karena, kesalahan operasional sangat berbahaya dan bisa fatal hingga menyebabkan korban jiwa.

"Standar mengemudi itu bukan bisa, tapi harus paham dan mampu. Pnegemudi harus mempelajari dari A sampai Z tentang operasional yang aman," kata Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com