Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Bus High Deck, Penumpang Butuh Bagasi Luas

Kompas.com - 31/01/2022, 19:31 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBus merupakan salah satu moda transportasi darat yang sampai sekarang masih diminati sebagian orang. Secara model, bus zaman sekarang terus berkembang, mulai dari High Deck, Super High Deck, Ultra High Deck, sampai Double Decker.

Istilah High Deck memiliki arti dek yang tinggi, jadi posisi duduk penumpang lebih tinggi dari bangku pengemudi. Lalu apa yang membuat hadirnya bus dengan dek yang tinggi di Indonesia?

Deddy Hermawan, Design Development Karoseri New Armada mengatakan, bus High Deck dimulai sejak kebutuhan ruang bagasi yang luas. Jadi penumpang bisa membawa banyak barang bawaan di dalam bagasi pada perjalanan jauh.

Baca juga: Kronologi Bus Tabrak Flyover Simpang Lapan Hingga Atap Terlepas

Bagasi bus AKAP PO Harapan Jaya bodi Avante D1KOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bagasi bus AKAP PO Harapan Jaya bodi Avante D1

“Berbeda dengan bus kota atau city bus yang lebih membutuhkan sirkulasi penumpang yang leluasa dan area berdiri nyaman dalam perjalanan jarak dekat tanpa barang bawaan yang banyak,” ucap Deddy kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Baca juga: Tips Melindungi Jok Motor dari Cakaran Kucing

Dengan dimensi bus yang semakin tinggi, efeknya adalah ruang bagasi yang lebih lega. Selain itu, pintu bagasi yang lebih tinggi membuat dek penumpang juga naik, sehingga penumpang mendapatkan pemandangan ke luar yang lebih lega.

“High Deck sendiri ccok untuk bus pariwisata di mana view level untuk penumpang lebih baik. Sedangkan bagasinya juga cocok untuk perjalanan jarak jauh antar kota,” kata Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau