Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Uji Guling, Ini Standar Keselamatan Bus Lainnya

Kompas.com - 30/01/2022, 10:21 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aspek keselamatan pada bus wajib untuk diperhatikan. Terlebih moda transportasi ini merupakan angkutan penumpang massal yang bisa mengangkut puluhan orang.

Tanpa adanya aspek keselamatan yang jelas, kemampuan bus dalam melindungi pengemudi dan penumpang jika terjadi kecelakaan patut dipertanyakan. Terlebih jika bus yang digunakan tidak pernah diujikan.

Salah satu pengujian bus yang umum diketahui masyarakat adalah uji guling untuk rangka dan bodi bus. Uji guling dilakukan guna memastikan ruang aman dalam kabin tetap solid dan aman melindungi penumpang ketika bus mengalami benturan.

Baca juga: Bocor Wujud Bus PO Lorena dan Karina Terbaru

Proses pembuatan salah satu komponen body bus milik Laksana.Ghulam/KompasOtomotif Proses pembuatan salah satu komponen body bus milik Laksana.

Di Karoseri Laksana, standar pengujian aspek keselamatan bus termasuk uji guling mengacu pada regulasi yang dirilis oleh United Nation Economic Commission of Europe (UN ECE).

Lembaga tersebut merilis beragam regulasi terkait standar moda transportasi yang menjadi pedoman di sejumlah negara.

Werry Yulianto, Export Manager Karoseri Laksana, menuturkan bahwa untuk uji guling, regulasi yang digunakan sebagai acuan adalah UN ECE Regulation Number 66.

Namun ternyata, pengujian aspek keselamatan yang dilakukan di Laksana tidak hanya sebatas uji guling. Ada sejumlah pengujian lainnya yang juga menggunakan pedoman dari UN ECE tersebut.

"Standar internasional untuk hal ini ada berbagai macam, dari UN ECE Regulation. Ini mengacu pada standar Eropa," ucap Werry kepada Kompas.com, Sabtu (29/1/2022).

Baca juga: Pemerasan Berkedok Tabrak Lari, Ini Pentingnya Dashcam di Mobil

Uji guling Karoseri Laksanabus-truck.id Uji guling Karoseri Laksana

"Kami telah mengaplikasikan beberapa pengujian lainnya seperti R80 tentang seat and anchorage strength test. Fungsinya memastikan kursi dan pengait lantainya berfungsi dengan baik, tidak terlontar saat terjadi kecelakaan atau pengereman mendadak," kata ia melanjutkan.

Selain itu, Werry juga menyebutkan pengujian bernama flammable test untuk mengetes beragam material dalam kabin bus yang harus memenuhi standar tertentu apabila bus mengalami kebakaran.

Werry menjelaskan, beragam pengujian tersebut tidak dilakukan pada semua pesanan bodi bus. Namun hanya untuk tiap tipe bodi apabila ada peluncuran bodi baru untuk membuktikan aspek keselamatannya secara menyeluruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau