JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan akan memproduksi mobil listrik Ioniq 5 secara lokal. Banyak harapan yang memperkirakan harganya akan menjadi terjangkau.
Makmur, Chief Operating Officer HMID, mengatakan, keuntungan memproduksi mobil listrik di Indonesia, menurut peraturan pemerintah PP Nomor 74/2021, PPnBM-nya menjadi nol persen.
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Positif, Hyundai Ioniq 5 Siap Diproduksi di Indonesia
"Sebelumnya, PPnBM nol persen meskipun impor dari luar. Sekarang, dengan adanya peraturan baru itu, yang tidak diproduksi lokal tidak nol persen," ujar Makmur, kepada wartawan, saat ditemui di Bali, Rabu (26/1/2022).
Maksudnya, yang diproduksi secara lokal adalah Ioniq 5 dan akan mendapatkan PPnBM nol persen. Maka itu, Kona dan Ioniq harganya naik, karena masih diimpor dari Korea Selatan.
"Tapi, untuk yang nanti local production, itu kan PPnBM-nya nol persen. Itu yang nanti akan dinikmati lagi oleh masyarakat Indonesia," kata Makmur.
Baca juga: Kuasai Segmen Mobil Listrik pada 2021, Hyundai Siap Kenalkan Ioniq 5
Makmur mengatakan, Kona dan Ioniq akan tetap dijual, karena segmennya beda, yakni B SUV. Sementara untuk Ioniq 5, segmennya berada di atas itu. Dengan begitu, harganya pun akan berada di atasnya juga.
"Kalau segmennya beda, fiturnya lebih banyak, sudah pastilah," ujar Makmur.
Saat ini, Kona tipe Signature dibanderol Rp 734,9 juta (OTR Jakarta). Sementara Ioniq, untuk tipe Prime harganya Rp 675,7 juta (OTR Jakarta) dan tipe Signature dijual dengan harga Rp 715,7 juta (OTR Jakarta).
Dengan begitu, ada kemungkinan harga mobil listrik Ioniq 5 akan dipasarkan di kisaran Rp 750 jutaan hingga menembus Rp 800 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.