Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Truk Dilarang Berada di Lajur Paling Kanan Tol

Kompas.com - 17/01/2022, 11:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTruk memiliki lajur khusus ketika memasuki jalan tol. Lajur tersebut berada di paling kiri atau bisa dibilang lajur pertama.

Namun ada video yang memperlihatkan truk sedang berjalan di lajur kanan. Video tersebut diunggah akun dashcam owners Indonesia dan terlihat truk berwarna oranye berada di lajur paling kanan jalan tol.

Pada video tersebut juga tertulis kalau truk sedang melaju dalam kecepatan 75 kpj sampai 80 kpj. Tapi jika dilihat pada kejadian tersebut, apa bahayanya truk pakai lajur paling kanan di jalan tol?

Baca juga: Tanpa Insentif PPnBM, Daya Beli Otomotif Akan Stagnan di IIMS 2022

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, truk tidak boleh berada di lajur kanan jalan tol demi keselamatan di jalan raya.

“Demi keamanan karena dimensi dan muatan truk yang besar. Lalu mereka juga lebih lambat daripada kendaraan kecil,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Minggu (17/1/2022).

Selain itu, truk punya center of gravity yang tinggi, sehingga mudah oleng ketika melakukan manuver. Ketika truk punya muatan yang besar, gaya yang ada pada truk semakin besar, bahkan membahayakan. Oleh karena itu truk harus dibatasi (lajur kiri).

Baca juga: Gresini Racing Pamer Livery, Disponsori Banyak Perusahaan Indonesia

“Titik berat tinggi linear dengan kestablian yang berkurang. Apalagi truk kan muatannya macam-macam, baik padat maupun cair. Misalnya truk dengan muatan cair berbelok, itu gelombang cairan di dalam tangki bisa membuat truk terguling,” kata Jusri.

Sayangnya, pengetahuan ini masih tidak diketahui para pengemudi truk. Jadi mereka hanya sekadar mengemudi saja, tidak paham akan bahaya yang bisa terjadi dari kelakuannya.

“Mereka enggak mikir, karena awareness tentang safety-nya rendah. Sopir kita kebanyakan begitu, bawa-bawa aja, yang penting truk bergerak,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau