JAKARTA, KOMPAS.com - Guna mendapatkan informasi optimal mengenai tingkat emisi gas buang pada kendaraan bermotor di Indonesia, tim Kompas.com juga membawa Toyota Fortuner Diesel Turbo dalam acara Kompas Otomotif Challenge (KOC) 2021.
Menjadi satu-satunya mobil berbahan bakar solar, diharapkan Fortuner bisa menjadi perwakilan atau wajah atas kendaraan pribadi bermesin diesel yang kerap digunakan masyarakat.
Adapun jarak perjalanan yang ditempuh 575 kilometer, yakni dari Jakarta menuju Yogyakarta. Jarak tersebut sedikit lebih jauh karena medan yang diambil ialah kombinasi antara ruas tol dan jalur perkotaan (saat di Kota Semarang dan menjelajah Kota Yogyakarta).
Baca juga: Impresi Mengemudi Toyota Raize GR Sport di Dalam dan Luar Kota
Sepanjang berkendara, tentu tidak ada catatan khusus yang signifikan di Fortuner karena mesin 2GD-FTV berkapasitas 2.393 cc Intercooler yang dibenamkan benar-benar responsif dan nyaman.
Tenaga sebesar 147 tk dan torsi 400 Nm sangat terasa baik pada putaran mesin rendah maupun menengah. Bahkan, pengemudi jarang menginjak pedal gas dalam-dalam untuk mencapai kecepatan 120 kpj.
Saat kondisi stop and go di kemacetan, Anda cukup menyentuh sedikit pedal gas untuk membuat mobil berjalan. Sebab raungan mesin turbo sudah mulai spooling dari sekitar 1.500 rpm.
Jika ingin lebih berakselerasi tinggal ganti mode berkendara ke Power Mode, maka secara spontan gas menjadi semakin ringan. Padahal dengan ukuran yang besar, Fortuner pasti punya bobot yang cukup berat.
Namun, transmisi Fortuner masih mengusung torque converter yang mana perpindahan giginya terasa seperti transmisi manual. Jadi tak begitu halus, masih memberikan entakan saat perpindahan gigi, justru menambah adrenalin saat berkendara.
Baca juga: Prius PHEV Punya Tampilan Elegan nan Aerodinamis
Dari sisi pengendalian, bodi besar Fortuner ternyata cukup menyulitkan saat dibawa berkendara di tengah kota. Saat kecelapatan tinggi di tol, bodi yang tinggi juga membuat mobil ini limbung di tikungan, meski masih tergolong nyaman. Untungnya mobil ini memberikan rasa berkendara yang ergonomis lantaran setir sudah bisa diatur tilt dan telescopic.
Namun, untuk yang memiliki tinggi badan rata-rata orang Indonesia, pasti merasa banyak blind spot di sekitar mobil, tapi beruntung mobil ini sudah memiliki fitur kamera 360.
Bobot setir juga tidak bisa dibilang ringan karena masi mengusung sistem power steering hidrolis.
Meski begitu, tidak perlu waktu lama untuk bisa beradopsi dengan mobil. Apalagi, saat digunakan dengan jarak jauh sangat nyaman. Cuma sebagai catatan, pengaktifan fitur cruise control di Fortuner cukup sulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.