Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Learning by Doing Berlaku Mutlak bagi Pengendara Motor Indonesia

Kompas.com - 11/12/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengemudi di Indonesia memang harus ekstra hati-hati. Ada saja kelakuan pengendara motor yang membahayakan sehingga bisa berujung kecelakaan.

Misalnya seperti pada video unggahan akun dashcam owners Indonesia di Instagram. Terlihat seorang pengendara motor tanpa helm memotong lajur mobil dari kiri langsung belok ke kanan.

Beruntung pengemudi bisa mengerem, sehingga tabrakan bisa dihindari. Pengendara motor seperti ini memang kerap ditemui, padahal kelakuannya sendiri bisa membahayakan dan tidak aman.

Baca juga: Dikira Lupa, Toprak Razgatlioglu Tegur Bos Yamaha Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, karakter pengendara seperti tadi memang sulit diubah. Pasalnya, kebanyakan orang belajar motor secara autodidak, jadi cuma mampu mengoperasikan, tapi tidak aman dan beretika di jalan. Istilahnya, sebatas learning by doing.

“Kondisi seperti itu seringkali kita lihat di jalan. Biasanya pengendara yang seperti itu adalah masyarakat sekitar dan belum pernah mengalami kecelakaan fatal akibat kesalahannya,” ucap Agus kepada Kompas.com, Jumat (10/12/2021).

Saat pengendara belum pernah celaka, dirinya tidak peduli akan keselamatannya. Tapi kalau sudah pernah kecelakaan, pasti akan sedikit waspada, dia tidak mau kembali terulang kejadian tersebut.

Baca juga: Rossi Akan Balapan di GT World Challenge Europe Pakai Audi R8

“Mereka enggak mikir risikonya jika pengendara mobil bisa saja menabrak karena kaget. Kebanyakan orang Indonesia kalau belum ngerasain, maka belum mau preventif,” kata Agus.

Agus mengatakan, aparat penegak hukum harus tegas menindak di lapangan. Dengan begitu, setidaknya pengendara motor bisa berpikir dua kali untuk melakukan manuver-manuver yang membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau