Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Bus Hino Belum Bisa Diprediksi Tahun Depan

Kompas.com - 23/11/2021, 11:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) merupakan salah satu produsen sasis bus yang ada di Indonesia. Hino memiliki lini produk sasis bus yang cukup lengkap, baik medium bus, big bus mesin depan maupun belakang.

Untuk di kelas bus besar bermesin belakang dengan GVW 10 ton – 24 ton, Hino R260 menjadi market leader dengan 128 unit (data wholesales Gaikindo Januari 2021-September 2021).

Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama 2020, penjualan Hino R260 jauh lebih banyak, yakni 333 unit.

Baca juga: Kasih Sein Kanan Belok Kiri, Emak-emak Adu Mulut dengan Biker

Sasis bus Hino R260tribunnews.com Sasis bus Hino R260

Memang efek dari pandemi baru terasa saat memasuki April 2020, di mana penjualan bus Hino R260 terus berkurang. Namun saat ini, kondisi pandemi di Indonesia berangsur membaik, tempat pariwisata pun mulai dibuka.

Lalu bagaimana target penjualan bus Hino di 2022, apakah memasang target tinggi?

Santiko Wardoyo, COO Director PT HMSI mengatakan, bicara target penjualan bus, harus lihat bagaimana saat libur Natal dan Tahun Baru 2022. Mengingat penjualan bus juga berpengaruh dengan adanya liburan atau tempat wisata dibuka.

Baca juga: PPKM Level 3 Selama Libur Nataru, Polisi Siapkan Pos Penyekatan

“Saya harapkan Natal dan Tahun Baru baik, itu sudah jadi pemicu kita. Kalau truk tidak ada masalah, kita optimis, tapi kalau bus kita lihat dulu,” ucap Santiko kepada Kompas.com di Tangerang belum lama ini.

Santiko mengatakan, dari perkembangan semua sektor di masa pandemi, usaha bus bisa dibilang paling lambat untuk kembali normal. Mengingat sebelumnya banyak diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat sampai tempat wisata yang ditutup.

Dampak dari virus corona di Tanjungpinang merambah kepada jasa Bus Pariwisata, dimana saat ini ada 80 bus milik PT Bintan Paradis Transportasi tak berjalan atau hanya nongkrong di pool.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Dampak dari virus corona di Tanjungpinang merambah kepada jasa Bus Pariwisata, dimana saat ini ada 80 bus milik PT Bintan Paradis Transportasi tak berjalan atau hanya nongkrong di pool.

“Kita ngerti kondisinya, baru-baru ini saja kan PPKM level 1 mulai agak terbuka,” ucap Santiko.

Ketika area wisata ditutup, tentu para pengusaha bus tidak bisa beroperasi, jadi investasi unit baru masih ditunda. Selama pandemi, Hino bertahan dengan penjualan unit kepada pemerintah atau perusahaan untuk bus karyawan yang jumlahnya sedikit.

“Nanti kalau Natal, Tahun Baru, dan Lebaran bagus, itu sudah jadi tanda yang positif,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau