Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Koperasi dan UKM Ingin Pelaku Custom Bidik Segmen High End

Kompas.com - 10/11/2021, 18:31 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Teten Masduki, berharap para pegiat motor custom ke depan dapat masuk menjadi bagian rantai industri global.

Saat ini kata Teten, para pelaku motor custom merupakan salah satu pihak yang terkena dampak berat pandemi Covid-19. Karena itu para pegiat custom juga mesti bersatu.

Baca juga: Salah Hitung Saat Nyalip, Perempuan Boncengan Jatuh di Tepi Jalan

Royal Enfield Luncurkan Motor Custom Continental GT Cafe Racer di Kustomfest 2019Kompas.com/Donny Royal Enfield Luncurkan Motor Custom Continental GT Cafe Racer di Kustomfest 2019

Teten mengatakan, salah satu yang bisa dicontoh ialah motor custom The Gade ST150, yang dijual oleh Pegadaian bekerjasama dengan bengkel Retrosyndicate asal Yogyakarta.

"Mereka (pelaku custom) sudah sangat berat sekali untuk bertahan. Waktu kita ngobrol bebannya memang berat karena semua dibikin sendiri, jika satu motor dibikin oleh sekian UMKM baru kemudian dirakit itu kan bisa. Hari ini terjadi, UMKM yang membuat ini (The Gade ST150)," katanya yang ditemui akhir pekan lalu.

Untuk itu kata Teten, pelaku custom sudah harus berpikir bagaimana bisa mengembangkannya ke dalam industri.

Kustomfest 2018STANLY RAVEL Kustomfest 2018

"Saya kira seperti itu ke depan, kan teman-teman ini bisa membuat komponen memasok ke Astra, sehingga ke depan UMKM kita masuk ke rantai industri global," ungkapnya.

Baca juga: Davide Brivio Tepis Rumors Kembali ke Suzuki MotoGP

Meski demikian katanya, untuk saat ini pegiat custom baiknya justru membuat produk high end yang menyasar kalangan atas. Sebab kalangan ini yang tak terlalu terpengaruh pandemi Covid-19.

"Tapi kalau saya harapkan justru jangan bikin yang produksi massal. Kalau mass production akan kalah dengan industri besar, tapi yang high end produk, yang harganya memang (sesuai) produk hand made," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau