MISANO, KOMPAS.com - Jorge Lorenzo bicara mengenai tahun-tahunnya di Yamaha saat menjadi rekan setim Valentino Rossi. X-Fuera mengingat betul saat baik dan buruk bersama Rossi.
Lorenzo mengatakan sejak 2008, dia dan Rossi merupakan tim paling kuat di MotoGP. Yamaha memenangkan 70 persen balapan dan keduanya memenangkan tiga gelar duara dunia, berurutan.
Baca juga: Servis AC Mobil, Jangan Tunggu Sampai Tidak Dingin
Meski demikian dia mengakui hubungannya menegang di saat-saat akhir kebersamaan. Puncaknya ialah saat pebalap Spanyol itu pindah dari Yamaha ke Ducati pada musim 2017.
"Vale dan saya mengalami saat-saat menegangkan karena kami adalah dua ayam jantan di satu kandang, dua kepribadian yang sangat kuat yang menginginkan hal yang sama yaitu memenangkan Piala Dunia,” katanya mengutip Tuttomotoriweb.it, Kamis (22/10/2021).
Lorenzo mengatakan bahwa persaingan keduanya sangat kuat. Meski demikian tidak selalu soal permusuhan ada juga momen bagus dan bersejarah yang patut dikenang.
“Persaingan itu sangat kuat, tetapi saya juga ingat momen-momen yang sangat bagus," kata Lorenzo.
"Contohnya di Le Mans 2008, ketika Rossi finis pertama, saya kedua setelah pergelangan kaki saya patah di China dan Colin Edwards ketiga. Itu adalah hatrick pertama Yamaha dalam waktu yang lama, kami semua senang di sana," katanya.
Baca juga: Kontribusi Traga Pada Penjualan Isuzu di Indonesia
"Kami rayakan bersama di podium, itu juga merupakan momen spesial bagi tim,” ungkap Lorenzo.
Momen lainnya ialah di GP Jepang ketika Rossi memenangkan gelar. Saat itu Lorenzo merayakan kemenangan rivalnya dengan suka cita.
“Kemudian, di Motegi, Vale memenangkan gelar, saya finis keempat dalam balapan itu dan Yamaha memenangkan gelar konstruktor," katanya.
"Sore harinya, dengan bus, dari Motegi kami pergi ke bandara Narita untuk mengambil penerbangan keesokan harinya dan selama tiga atau empat jam perjalanan itu kami menyanyikan lagu-lagu yang mereka putar di radio. Momen yang saya ingat dengan kebahagiaan yang luar biasa," kata Lorenzo.
Baca juga: Harga Tiket Resmi Nonton WorldSBK Mandalika, Paling Murah Rp 795.000
Lorenzo juga mengingat musim 2015 di mana dia berhasil keluar sebagai juara dunia. Tahun yang masih dibicarakan mengingat perseteruan Rossi dengan Marc Marquez.
Menurut Lorenzo semuanya berawal dari GP Argentina.
“Rossi dan Marquez berjuang untuk menang. Keduanya terjadi kontak dan Marc jatuh. Sejak saat itu hubungan di antara mereka berubah," katanya.
Marquez, karena kecelakaan dan kesalahannya tidak bisa meraih gelar dan karena episode itu tentu saja membebani sikap para pebalap (keduanya) di trek. Saya jelas diuntungkan dan memenangkan Piala Dunia,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.