Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Anak Setir Truk, Pengusaha Berdalih Sulit Memantau

Kompas.com - 22/10/2021, 07:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berbicara soal tanjakan Sitinjau Lauik, tentu bisa terbayang sebuah tikungan tajam sambil menanjak. Bahkan truk kerap kewalahan saat ingin melewati tanjakan tersebut, kadang sampai mundur menabrak tembok.

Satu video diunggah akun Sitinjau Lauik TV di Youtube memperlihatkan kejadian yang cukup unik. Pertama, truk datang dari arah bawah, namun sang pengemudi tidak mampu mengemudikan truknya, jadi harus mundur lagi.

Kalau diperhatikan, truk ini punya dimensi dan muatan yang tidak lazim. Ukuran bak angkut lebih panjang dari truk normal dan muatan yang menjulang jaug lebih tinggi dari atap "kepala truk".

Dalam bahasa teknis, truk seperti ini masuk dalam kategori over dimension over load (ODOL), jelas menyalahi aturan dan berbahaya jika tetap beroperasi di jalan.

Kembali ke cerita video, ketika truk berkelir hijau ini kembali mencoba naik, pengemudi sudah diganti dengan seorang anak bernama Fharel. Disebutkan kalau Fharel ini adalah anak usia belasan tahun tetapi bisa mengemudikan truk sampai berhasil melewati tanjakan tersebut.

Baca juga: Dampak Carbon Tax, Daihatsu Hanya Kerek Banderol Sirion

Truk ODOL di Sitinjau LauikYOUTUBE/SITINJAULAUIKTV Truk ODOL di Sitinjau Lauik

Jika diperhatikan, Fharel ini kerap muncul di video-video Sitinjau Lauik TV lainnya. Fharel menggantikan pengemudi truk yang tidak bisa melewati tanjakan Sitinjau Lauik, setelah berhasil, baru bergantian kembali.

Melihat kejadian seperti ini, nampaknya pengemudi truk kerap memberikan tanggung jawabnya (menyetir) kepada orang lain. Lalu bagaimana tanggapan pengusaha truk terkait hal ini?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan, pengemudi memang kerap mendidik kernet untuk bisa mengemudikan truk di kemudian hari.

Baca juga: Alasan Sopir Truk Sering Ugal-ugalan di Jalan Raya

“Tapi kadang-kadang kebablasan, misalnya di jalan tol, pengemudi menyerahkan ke kernet untuk membawa truk. Kalau dari perusahaan tentu melarang aksi seperti ini, karena berisiko untuk kita sendiri,” kata Gemilang kepada Kompas.com, Kamis (21/10/2021).

Hal ini sangat berbahaya, mengingat beban yang dibawa cukup berat, bisa membahayakan pengguna jalan lain. Tapi sayangnya pengusaha sulit mengontrol pengemudi yang ada di jalan, jadi hanya bergantung pada laporan saja.

“Biasanya ada temannya yang ngasih tahu ke kita (pengusaha) kalau truknya dikemudikan oleh orang lain. Kalau begitu, langsung kita beri peringatan, tapi memang hal ini tidak bisa kita pantau terus,” ucap Gemilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau